Mohon tunggu...
palge
palge Mohon Tunggu... Wiraswasta - petik pelajaran dari masa lau

menulis lah.....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaafkan, Perlu Hati Sedalam Palung Mariana dan Seluas Samudera Pasifik

12 Juli 2019   23:13 Diperbarui: 12 Juli 2019   23:42 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam perjalanan, dia menceritakan kisahnya kepada seisi bis. Semua penumpang bis menjadi sangat antusias mendengar ceritanya, sehingga mereka meminta sang supir untuk melambatkan bisnya pada saat akan melewati satu-satunya pohon Ek yang berada di pusat kota.  Apa yang dia dan seluruh penumpang bis lihat ketika melewati pohon Ek tersebut, ternyata sangat mengagetkan mereka.

Mereka tidak melihat sehelai pita kuning, tidak sehelai,.....tetapi mereka melihat ratusan helai pita kuning yang diikatkan pada pohon Ek tersebut. Seluruh pohon itu penuh dengan ikatan pita kuning. Saking senangnya, sang sopir bis langsung menelpon surat kabar setempat dan menceritakan kisah ini.

Selanjunya, terispirasi dari kisah tersebut, dua orang pencipta lagu, yaitu Irwinn Levine dan Russell Brown menuliskan kisah ini menjadi lagu, "Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree". Dan ketika album ini di-rilis, langsung menjadi hits pada bulan April 1973 di Amerika.

Memperhatikan cerita di atas, barangkali kita akan merenungkan sesosok pribadi pemaaf dibalik kisah terciptanya lagu tersebut. Ya, tentulah pasangan si laki-laki itu. Dia tidak mengingat-ingat kesalahan dan kekurangan pasangannya, malah sebaliknya dia melupakan semua itu dan memaafkannya.

Dalam kehidupan, sebagai manusia barangkali pernahlah kita merasakan kecewa, kesal, atau bahkan marah karena sikap orang lain atau sahabat yang tidak baik pada kita. Kita menjadi susah untuk memafkan. Tetapi ketika kita mau membuka hati kita untuk memaafkan, itu artinya kita menyadari bahwa kita adalah mahluk yang tidak sempurna, yang pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidup, yang bisa menyakiti atau membuat orang lain terluka hatinya. Ketika kita memaafkan kita menyadari bahwa dibalik setiap kesalahan akan ada hikmah atau kebaikan yang bisa diambil.

Pasangan si Laki-laki menyadari bahwa memaafkan bukan kelemahan, tapi justru merupakan bentuk sebuah keberanian. Keberanian untuk melapangkan hati, keberanian untuk menerima kenyataan bahwa seseorang yang hari ini kita maafkan mungkin akan mengulangi kesalahannya suatu hari kelak.

Dia menyadari bahwa memaafkan sama artinya dengan mengasihi. Secara tidak langsung dia mungkin ikut merasakan apa yang dirasakan oleh pasangannya. Dia sedang belajar menjadi pribadi yang lebih matang, memahami situasi tidak menyenangkan yang dia hadapi. Melihat masalah dari berbagai sudut dan belajar untuk mengurai rasa sedih, marah, atau kecewa yang dia rasakan.

Memang tidak mudah untuk memaafkan, apalagi kalau kesalahan telah dilakukan berulangkali. Seperti judul tulisan ini diperlukan hati sedalam Palung Mariana dan seluas Samudera Pasifik untuk dapat memafkan dengan iklas. Tidak mudah memang, tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin.

Akhirnya lagu 'Tie A Yellow Ribbon Round The Ole Oak Tree' memang enak didengar dan mengandung makna yang dalam tentang hubungan sepasang manusia : kesetiaan dan kesediaan untuk memaafkan.

Kota Jambi, 12 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun