Mohon tunggu...
palerankkn106
palerankkn106 Mohon Tunggu... Penulis - UNIVERSITAS JEMBER

KELOMPOK KKN 106 PALERAN KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Ragam Potensi Desa Paleran yang Menjadi Lokasi KKN Kolaboratif se-Kabupaten Jember

31 Juli 2022   18:49 Diperbarui: 31 Juli 2022   19:02 2655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Kolaboratif Kabupaten Jember Kelompok 106 Tahun 2022

DPL : A. Munir S.,Th.I.,MA.,CPHCM.,CSF.,AWP

Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sebagai salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas Jember berkolaborasi dengan 13 Perguruan Tinggi yang terdapat di Kabupaten Jember sejumlah 248 kelompok. KKN kolaborasi tersebut dilaksanakan selama 35 hari yang dimulai pada tanggal 23 Juli - 26 Agustus 2022.

 KKN ini berfokus mendukung program pemerintah dalam pemutakhiran dan penataan data kemiskinan berbasis TIK sekaligus mengusung program kerja KKN berbasis tematik.

Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari termasuk lokasi sasaran KKN Kolaboratif yang menjadi desa pengabdian dari Kelompok KKN 106. Kelompok ini beranggotakan mahasiswa Universitas Jember yaitu Nabilla Widya (Manajamen), Clarissa Sahda (Sistem Informasi), Meihilda Dona (Agribisnis), Aprilliani Makahanap (Ekonomi Pembangunan), Heysekal Adi Leo Girsang (Agronomi), Awalia Syifa (Teknik Lingkungan), Dedy Noviyanto (Agribisnis), Ardini Manzilatun (Administrasi Bisnis), dan Muhammad Reza Aldi (Teknik Sipil).

Desa Paleran berada di Kecamatan Umbulsari dengan luas wilayah sebesar 9,78 km2 yang memiliki 4 dusun yaitu Krajan Wetan, Krajan Kulon, Tegalbaru, dan Tanggulrejo. 

Menurut BPS (2019), jumlah penduduk di Desa Paleran sebanyak 14.166 jiwa, dimana mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Komoditas pertanian yang dibudayakan diantaranya yaitu jeruk siam, jambu kristal, tebu, padi, jagung, dan kedelai. 

Sedangkan komoditas perikanannya yaitu gurame, nila, dan lele. Sementara itu, potensi UMKM di Desa Paleran yaitu kerajinan perabot dari anyaman, produksi kerupuk dan garam. 

Peternakan ayam petelur juga dikembangkan oleh warga Paleran. Paleran merupakan desa yang cukup maju dengan infrastruktur jalan, irigasi, pasar, dan sarana penunjang lain yang memadai. Kultur agama Islam di Desa tersebut juga sangat kental, di antaranya dengan terdapat banyaknya pondok pesantren dan grup sholawat.

Kunjungan Ke Kebun Jeruk Mbak Luluk/dokpri
Kunjungan Ke Kebun Jeruk Mbak Luluk/dokpri

Minggu, 24 Juli 2022 kelompok KKN 106 mengunjungi salah satu kebun jeruk milik Mbak Luluk yang sedang melakukan pemanenan jeruk siam. Luas lahan budidaya jeruk sebesar 0,5 hektar dengan hasil panen sebanyak 7 ton. 

Harga jual jeruk saat panen raya berkisar antara Rp 4000 - 5000 per kilogram. Umur pohon jeruk sudah berusia 12 tahun. Adapun kendala yang dihadapi yaitu hama dan rendahnya harga jual dari tengkulak saat panen raya. 

Perawatan tanaman jeruk yaitu pembersihan gulma, pemupukan dan pemangkasan batang setelah panen. Selain itu, petani jeruk memiliki kelompok tani, dimana kelompok tersebut sebagai forum para petani untuk membahas permasalahan petani di sekitar dan juga sebagai wadah para petani untuk mengakses pupuk bersubsidi.

Pengrajin Anyaman/dokpri
Pengrajin Anyaman/dokpri

Selanjutnya, pada Kamis (27/07/22) kelompok KKN 106 mengunjungi salah satu sentra produksi kerajinan anyaman bambu yang dijadikan sebagai perabot rumah tangga. Ibu Tukima (pengrajin anyaman) menuturkan bahwa produksi anyaman ini mulai dirintis pada tahun 1990-an secara turun-temurun. Jenis yang diproduksi berjumlah 5 macam di antaranya yaitu irek, dan tempat nasi. Rata-rata harga satuan produk anyaman tersebut berkisar antara Rp. 4.000 - 6.000. 

Umumnya pengrajin akan menjualnya ke pedagang tengkulak, namun juga tidak menutup kemungkinan untuk dijual kepada pembeli secara langsung dalam memenuhi pesanan maupun dari rumah ke rumah. Bahan baku bambu dibeli seharga Rp. 15.000 per batang, serta talinya seharga Rp. 60.000 per ikat. 

Pengrajin juga sering diminta untuk menjadi fasilitator mengajar keterampilan di sekolah-sekolah. Selain itu, pengrajin juga bekerja sebagai buruh lepas untuk mendapatkan tambahan penghasilan dalam menunjang kebutuhan hidup. Usaha rumahan ini mengalami kendala pada bidang pemasaran karena harganya murah serta keterampilan yang dimiliki pengrajin cukup terbatas untuk mengkreasikan produk anyaman.

Budidaya Ikan/dokpri
Budidaya Ikan/dokpri

Komoditas budidaya perikanan di Desa Paleran juga memiliki potensi yang menjanjikan. Adapun masyarakat umumnya mempunyai kolam ikan di belakang rumah yang membudidayakan ikan konsumsi, di antaranya ikan gurami, lele, dan nila. Menurut bapak Kholili (salah satu warga desa Paleran yang memiliki usaha ikan gurami) bahwasanya usaha ikan Gurami ini dimulai dari pembibitan lokal hingga dapat dijual dengan berat per ekor sekitar 500 - 900 gram. 

Saat panen harga jual yang ditetapkan oleh pak Kholili ialah bergantung dengan harga pasar ikan gurami yakni sekitar Rp 39.000 - 41.000, dengan harga jual tersebut, omzet yang didapat oleh beliau yakni mencapai kurang lebih 22 juta dengan pakan yang menghabiskan uang. Namun dengan omzet yang besar, terdapat tantangan yang dihadapi oleh beliau dalam menjalani usaha ini, Seperti halnya faktor cuaca, dimangsa predator (ular) atau dimangsa oleh sesamanya.

 Cuaca dingin dapat menjadikan bibit ikan gurami tidak dapat bertahan hidup. Upaya untuk mengantisipasi hal tersebut, beliau melakukan treatment dengan memberi pelepah tebu di atas kolam ikan gurami, agar suhu di sekitar kolam tetap dalam kondisi hangat. 

Beberapa pembudidaya ikan konsumsi juga memanfaatkan kolam ikan untuk pengaplikasian akuaponik sehingga dapat menghasilkan bahan pangan dari sayuran sekaligus untuk mewujudkan ketahanan pangan

Desa Paleran kaya potensi karena didukung oleh kekayaan alam, kesadaran masyarakat itu sendiri, dan tentunya peran dari pemerintah desa. Berdasarkan hal tersebut, maka Desa Paleran memiliki keunikan atau kearifan yang tidak banyak dimiliki oleh desa lain. Oleh karena itu, potensi di Desa Paleran harus mampu dimanfaatkan se

cara optimal sebagai daya dukung kesejahteraan masyarakat sekaligus kemajuan desa secara umum.


Website UNEJ: https://unej.ac.id/

Sumber Rujukan: https://jemberkab.bps.go.id/publication/download.html?  


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun