Mohon tunggu...
Zul Fadlie
Zul Fadlie Mohon Tunggu... -

Penyuka kopi

Selanjutnya

Tutup

Politik

JK sudah 72 tahun, wajar jika sudah pikun

26 Mei 2014   19:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua hari belakangan pasangan capres Jokowi - JK (suka tidak suka) harus berhadapkan dengan isu baru yang mulai hangat di media tentang rekaman wawancara JK dengan Bisnis TV. Dimana JK waktu itu tidak setuju jika Jokowi dijadikan capres karena hasil kerjanya sebagai Gubernur DKI belum tampak. Bahkan dia menampik jika populeritas saja tidak cukup buat seseorang untuk memimpin negara dengan 240 juta jiwa. "Bisa hancur kita jika Jokowi jadi presiden". Menurutnya Jokowi harus konsentrasi dulu memimpin DKI, jangan dicampur adukkan.  Jika terbukti berhasil, maka baru Jokowi layak dijadikan capres.

sebelumnya, kesaksian Jusuf Kalla pada persidangan kasus century dengan tersangka Budi Mulya di pengadilan tipikor beberapa waktu yang lalu jugamenjadi kontroversi,  Pasalnya JK yang waktu peristiwa bailout tersebut dilakukan menjabat sebagai wakil Presiden mengaku di bawah sumpah bahwa dia tidak diberitahu. Pernyataan ini sekaligus membantah kesaksian Sri Mulyani sehari sebelumnya di persidangan yang sama bahwa JK sudah diberitahu melalui SMS beberapa jam setelah kebijakan tsb diambil.

JK juga mempertanyakan pencairan dana bailout pada hari sabtu karena bank tutup, padahal slip transfer menunjukkan dana tsb ditransfer pada hari senin. Lalu JK juga mengatakan bahwa Bank Century kalah kliring hanya isu padahal benar terjadi tgl 13 November 2008.

Banyak tulisan yang menanggapi kesaksian JK ini, salah satunya ditulis oleh Ekonom Faisal Basri disini

Faisal Basri mempertanyakan kenapa Pak JK berbohong.  Kesaksian bohong yang dilakukan di bawah sumpah oleh seorang Jusuf Kalla yg oleh sebagian orang layak dijadikan sebagai Bapak Bangsa tentunya sangat menggelikan. Karena hal2 tsb sangat gampang terungkap kebenarannya.

1. Benar tidak nya SMI telah mengabari JK via SMS bisa dilacak dgn mudah

2. Slip transfer dana bailout masih ada, ada tanggal dan harinya

3. Gagal Kliring Bank Century juga terdokumentasi di BI

Kembali ke wawancara JK dengan Bisnis TV.

Menyebarnya rekaman wawancara tsb langsung menjadi trending topic di berbagai media. berbagai spekulasi dan celaan juga muncul menghantam pribadi Jusuf Kalla yang dinilai cacat karena omongannya tidak mencerminkan seorang negarawan. Opininya bisa berubah menurut kepentingan pribadinya. Jokowi tidak cocok jadi Presiden, kecuali JK diajak. wajar saja ketika pengumuman cawapres sudah mendekati injury time, JK tidak pernah memberikan pernyataan tegas tentang pendirian politiknya. jawabannya selalu mengambang ketika ditanya kemungkinan dia ditunjuk jadi cawapres Jokowi.

Isu ini seolah-oleh juga berubah menjadi amunisi baru bagi kubu Prabowo-Hatta. Para pendukung Prabowo - Hatta menyindir bahwa pasangan Jokowi - JK memang cocok. Sama munafiknya.

Klarifikasi

JK yg terkenal dengan jargon "Lebih cepat lebih baik", buru -buru melakukan klarifikasi perihal wawancara tsb disini

Dia mengatakan wawancara tsb dilakukan sudah lama, yaitu 2 bulan setelah Jokowi dilantik jadi Gubernur DKI, jadi wajar dia menolak karena belum melihat hasil kerja Jokowi. Sekarang sudah beda, jokowi sudah 1.5 jadi Gubernur dan banyak perubahan yang terlihat di bawah kepemimpinanya, sehingga sudah layak jadi capres.

Penulis belum mendapat informasi langsung dari Bisnis TV mengenai wahtu wawancara tsb dilakukan, tapi pagi ini salah satu TV Swasta mengaku sudah memperoleh klarifikasi dati Bisnis TV bahwa wawancara tsb dilakukan 2 bulan yg lalu tepatnya bulan Maret 2014. Bukan 1.5 tahun yg lalu seperti pengakuan JK.

wow!!

Tanggapan Jokowi

Tak tinggal diam pasangannya diserang, Jokowi juga mengecam penyebaran video ini. Jokowi mengatakan bahwa ini adalah bagian dari kampanye hitam dan sudah memerintahkan (entah siapa) untuk menangkap pelaku kampanye hitam ini.

pertanyaannya: Betulkan hal tsb termasuk kampanye hitam???

Apakah JK Sudah Pikun?

Terlepas mana yg benar, yg jelas pernyataan JK pada wawancara tsb seolah-olah mempertegas sisi lain dari seorang Jusuf Kalla yg mungkin tidak banyak kita ketahui. Begitu cepatnya berubah. dari seorang negarawan menjadi seorang yg omongannya tidak bisa dipegang.  Jika JK kembali berbohong tentang waktu sebenarnya dia mengeluarkan pernyataan tsb, maka hancur sudah integritas JK.

Lalu bagaimana jika pernyataan2 kontroversial yg kerap muncul dari mulut Jusuf  Kalla akhir-akhir ini terjadi diluar kontrolnya? Mengingat usia JK saat ini yg sudah kepala tujuh. Wajar saja dia diserang berbagai penyakit, termasuk penyakit pikun (demensia). Ciri-ciri orang pikun menurut artikel ini adalah:

1. Sering lupa meletakkan barang

2. Mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari

3. Disorientasi (kekacauan arah) secara umum,  seperti tidak mengenali jalan yang biasa dilalui atau sulit mengingat-ingat waktu

4. Kesulitan menemukan dan menggunakan kata yang tepat untuk mengungkapkan sesuatu.

5. Kemampuan mengambil keputusan menurun

6. Bermasalah dengan mood dan perilaku yang mirip gejala depresi

Sebagai salah satu tokoh nasional yg sudah berperan membangun negeri, terutama ketika menjabat sebagai wakil presiden dan dilanjutkan dengan kiprahnya di PMI , maka penulis cenderung berfikiran positif, bahwa pernyataan JK yg sering berubah dan tidak sesuai fakta bukan dilatar belakangi oleh syahwat dan ambisi politik pribadinya, melainkan karena faktor usia yg tidak bisa dia kendalikan. Kepikunan adalah keniscayaan bagia siapapun yg berusia lanjut, dimana saraf kognitifnya terganggu karena  berkurangnya fungsi otak. Kecerdasannya berkurang, daya ingat menjadi pendek, disorientasi dan gangguan konsentrasi, bahkan depresi.

Nah Loh!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun