Mengamalkan sunnah orang shalih terdahulu ?
Iya keren kan ?
Coba buka sejarah orang-orang besar jaman dahulu di mana mereka biasa menitipkan anak-anaknya kepada orang shalih di jamannya. Karena meski beliau-beliau sudah bergelar ulama tetapi masih ada ilmu lain yang belim belia kuasai. Ilmu tersebut adanya pada ulama fulan dan fulan.
Lah kalau sekelas ulama saja masih melakukan hal itu, apatah saya sebagai ayah dhoif yang miskin ilmu dan pengalaman serta fakir amal dan keshalihan. Wajib hukumnya untuk mencontoh beliau-beliau itu. Inilah kesibukan yang tidak menimbulkan kelelahan itu he he he ...
Bagi kami yang orang Klaten, Kota Semarang tak ubahnya "wadin ghoiri dzi zar'in" bagi keluarga Ibrahim di masa lalu. Sebuah lembah yang tak berpepohonan. Maka nabi Ibrahim memerlukan penyiapan khusus bagi tempat baru ini sebagai tempat mukim bagi ismail, anak semata wayangnya.
Alhamdulillah setelah melalui kontak sana-kontak sini akhirnya kami menemukan sebuah tempat kos yang representative bagi pengembangan dirinya. Tempat ini, secara fisik mungkin tidak ada yang istimewa, tapi dari sisi penghuninya saya meyakini mereka adalah para kakak tingkat yang layak untuk menjadi teladan bagi adik-adiknya.
Dan tentu saja mereka bukanlah kakak tingkat yang ujuk-ujuk menjadi kakak tingkat yang baik, namun tentu mereka memiliki mentor-mentor kebaikan yang membinanya sehingga sekarang mereka menjadi kakak tingkat yang baik hati, tidak sombog, shalih, intelek, aktif berorganisasi, memiliki skills leadership yang memadai, ramah, dan solutif bagi persoalan sekitar. Disinilah kami menitipkan anak kami. Tak lupa secara khusus saya menitipkan pada sahabat saya.
Begitulah pelajaran yang saya petik dari para ayah shalih di sepanjang jaman. Para ayah yang memiliki kebiasaan menitipkan anak-anaknya pada orang-orang shalih. Itulah kesibukan saya beberapa pekan ini, sebuah kesibukan yang tidak memiliki efek kelelahan sama sekali. Bikin bugar malah.
Terima kasih untuk para kating. Titip adik baru ya he heÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H