Mohon tunggu...
Pak Syam
Pak Syam Mohon Tunggu... Auditor - Pegiat Keayahan

Appraiser Bisnis, Pegiat Keayahan, Direktur Klaten Family Center (Klaten FC) dan Founder Komunitas Ayah Hebat

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Hari-Hari Titip Anak

15 Agustus 2023   10:22 Diperbarui: 15 Agustus 2023   11:19 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

Kesibukan yang saya maksud terkait dengan anak. Begini kurang lebih penjelasannya. Tahun ajaran baru adalah hari-hari sibuk bagi keluarga. Sibuk bagi anak, sibuk bagi ibu juga sibuk bagi ayah. Semua sibuk di lini masing-masing, sesuai porsinya.

Terlebih bagi keluarga dimana anaknya ada yang memasuki pendidikan jenjang baru. Baik dari tingkat sekolah dasar ke tingkat sekolah menengah, dari sekolah menangah pertama ke tingkat menengah atas. Lebih-lebih jika memasuki jenjang pendidikan tinggi.

Tahun ini keluarga kami mengalami lagi. Saya perlu menambahkan diksi "lagi" karena ini adalah momen yang ke empat. Setelah tiga kali kami mengalami kesibukan serupa, kini anak ke empat kami tengah menjalaninya.

Beberapa pekan ini saya menyaksikan kesibukan si sulung ini. Sebagai calon mahasiswa baru dia sibuk ngurusi diri terkait dengan apa yang mesti disiapkan agar dia nanti di kampus gak mati gaya. Minimal tidak ketinggalan mode dari kakak tingkatnya. Maklum ini jenjang pendidikan baru, tempatnya baru, suasananya baru kawan dan gurunya juga baru. Bahkan sebutan guru bukan pak guru atau ibu guru lagi, tapi sudah berubah menjadi pak dosen dan bu.

Dan terutama perubahan pikiran bahwa aku bukan anak kecil lagi. Aku sudah dewasa, jangan diawas-awasi lagi, jangan disuruh-suruh lagi, jangan diceramahi lagi karena aku sudah bisa mandiri. Begitulah kesibukan jiwa dan raganya dalam dua pekan terakhir. Saya bayangkan betapa Ge-eR nya dia memandang dirinya. Saya mahasiswa nih ...senggol dong !!!

Uminya gak mau kalah, dia langsung siaga satu. Dia bikin daftar kebutuhan si buah hati selama di sana. Papan, sandang, pangan, transportasi dia pastikan dalam kondisi yang aman terkendali. Dia memang tergolong makhluk yang paling gak betah untuk ikut cawe2. Gatel tangannya kalau diam. Seterika, bantal, sprey, keset, gallon air adalah deretan barang wajib yang dia siapkan. Biasalah emak2

Lah saya sebagai ayahnya ngapain ? Kayaknya tadi semuanya sudah diberesin sama stake holder masing-masing. Urusan performaa si anak sudah sibuk sejak beberapa pekan lalu, urusan logistic selesai di tangan uminya.

Aha ...ada satu hal penting yang masih kesingsal. Apa itu ?

Lalu saya sibuk kontak sana-kontak sini. Saya mencari kontak ke beberapa rekan yang mungkin bisa saya titipi anak saya. Lah si ayah malah sibuk titip ?

Sebagai ayah saya mau enaknya sendiri ? Anak sendiri malah dititipin ke orang lain ?

Bukan gitu bos. Tapi saya sedang mengamalkan sunah orang-orang shalih terdahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun