Kata orang, sibuk kerap bergandeng tangan dengan lelah. Bahkan kesibukan dan kelelahan tak jarang diidentikkan sebagai sahabat karib yang selalu seia-sekata. Runtang-runtung kemana-manalah, kalau istilah tetangga saya.
Begitulah setidaknya pikiran umum yang berhasil saya tangkap kemarin malam, pas yasinan almarhumah salah satu warga RT kami. Pulang yasinan saya pikir-pikir ulang, benarkah kesibukan identik dengan kelelahan ?
Tetiba pikiran saya mendadak berubah menjadi cerdas. Dia melontarkan buah pikiran yang sangat bagus. Dia bilang begini; kesibukan sebenarnya tidaklah identik dengan kelelahan. Karena kesibukan bukanlah subjek, tapi dia hanya sekedar objek. Dia bukan penentu efek, tapi dia sekedar objek belaka. Segala efek bukan berada di tangan dia, tapi bergantung si subjek.
Opo iki maksudnya he he he
Maksudnya kira-kira begini; kesibukan yang menyebabkan tubuh kita kelelahan itu tidak bersifat otomatis. Lelah atau tidak itu piliham. Setelah bersibuk-sibuk ria, sebenarnya kita bisa memilih untuk lelah atau malah milih badan yang segar. Semua tergantung pikiran kita.
Meski sama-sama orang sibuk, yang satu kelelahan yang satunya malah tambah segar. Gitu kah maksudnya ?
Iya kira-kira begitu. Malah ada orang bijak di awal abad pertama hijriah dulu yang bilang bahwa istirahat terbaik adalah bekerja.
Hah apa ?
Istirahat terbaik adalah kerja ?
Ini bukannya mencerahkan, jawabannya malah membingungkan khalayak ramai !
Terlepas dari itu semua saya memiliki pengalaman sibuk tapi tidak lelah. Inilah perwujudan yang nyata dari kesibukan yang tidak menimbulkan kelelahan itu. Pengalaman ini boleh ditiru, tapi tidak harus selalu ya. Ingat ambil baiknya tinggalkan yang buruk he he he