Bom waktu yang salah deteksi antara Paham Komunis (PKI) versus Paham Anti Pancasila dan Tindakan RADIKALISME..
Melihat peristiwa bom Kampung Melayu - Jakarta 24/5/17) Â tiba-tiba mengingatkan saya pada respon banyak orang beberapa waktu lalu. Begitu ramainya orang-orang mengingatkan kita pada bahaya kebangkitan komunis di Indonesia bahkan sampai ada yang berani menyebutkan nama. Padahal yang saya tahu sejak kehancuran komunis (PKI) tahun 1966. Banyak peristiwa berdarah yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan PKI.
Misalnya.
1. Peristiwa Petrus atau Penembakan Misterius (1981-1984). Pembantai yang konon memilih korban dari dunia kejahatan itu tidak sama sekali mengatas namakan sebuah gerakan dari kelompok Komunis (PKI). Â Saat usia saya saat itu masih anak-anak, usia anak kls 3 SD. Sempat beberapa kali ketika berangkat sekolah saya melihat ada saja mayat yang dibuang dipinggir sawah atau dibawah rumpun bambu dijalan yang saya lewati menuju sekolah. Masih ingat betul betapa ketika itu saya sering kali mengalami rasa takut dan ngeri menyaksikan hal yg demikian. Sekali lagi, tidak mengatas namakan PKI.
2. Kasus makanan beracun (1986-1987, Dimana hampir setiap orang dimasa itu jadi takut mengkonsumsi makanan kemasan seperti mie instan, biskuit, bahkan rokok karena semua produk yang dijual disupermarket nyaris hampir membunuh banyak orang karena sudah disuntikan dengan zat beracun.  Sampai kasus itu selesai pun tidak mengatas namakan gerakan dari PKI
3. Pemberontakan Kelompok Gerakan Pengacau Keamanan - Lampung (1989) mereka menamakan dirinya Mujahidin Fisabilillah. Peristiwa itu juga dikenal dengan kasus Way Jepara atau kasus Talangsari. Saat peristiwa itu terjadi, usia saya menginjak remaja. Saya merasakan bagaimana rasanya hidup ditengah konflik yang menakutkan. Dentuman peluru sampai terjebak dalam situasi konflik mengerikan sehingga sulit untuk mengungsi. Nyaris setiap pagi melihat ada saja mayat yg tergeletak dijalan. Peristiwa ini juga tidak mengatas namakan PKI.
4. Pemberontakan Gerakan Pengacau Keamanan di Aceh. Mereka menamakan diri mereka sebagai GAM atau Gerakan Aceh Merdeka. Bukan GPM (Gerakan PKI Merdeka)
Belum lagi Peristiwa Bom Bali - Bom Hotel JW Marriot - Bom Kedubes Australia - Bom Sarinah - Bom Panci Solo dan Bekasi sampai peristiwa Bom Kampung Melayu. Semua itu tidak ada kaitannya atau tidak mengatas namakan sebagai sebuah gerakan kelahiran Komunis Indonesia atau (PKI).
Lantas apa dasarnya beberapa waktu lalu para tokoh sampai masyarakat awam meributkan soal Hati-hati ancaman kebangkitan Partai Komunis Indonesia itu ?! Sebagai warga negara yang berdaulat dan yang menginginkan kehidupan yang layak merdeka di negeri Indonesia tercinta ini, saya mengapresiasi sekaligus mewaspadai akan bahaya laten seperti yang dimaksud.
Tapi, dibalik kewaspadaan kita yang terfokus atau sengaja difokuskan pada sebuah ancaman kebangkitan paham komunis ini, justru peristiwa-peristiwa berdarah yang muncul tidak datang dari gerakan apa yang dimaksudkan dengan ancaman laten tersebut. Peristiwa yang terjadi justru datang dari keganasan Teror Radikalisme yang bermuara pada sikap-sikap antipati pada pemerintahan dan bahayanya Teror yang memporakporandakan prinsip Kebhinnekaan kita sebagai sebuah bangsa yang majemuk.
Kedamaian kita hidup ditengah kemerdekaan Indonesia akhirnya dicabik-cabik oleh segelintir orang yang (barangkali) dengan niatan ingin menghancurkan bangsa Indonesia yang berazaskan Pancasila ini menjadi sebuah bangsa yang bernama Negeri Kesepahaman (yang tidak sepaham dibumi hanguskan)