Mohon tunggu...
Yudha Hari Wardhana
Yudha Hari Wardhana Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writerpreneur

Menulis adalah jalan hidupku. Semoga menjadi matahari untuk semesta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

JNE Alternatif Terbaik dalam Bisnis Online

5 Januari 2022   23:55 Diperbarui: 6 Januari 2022   00:23 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Paket! " Inilah teriakan khas para kurir jasa ekspedisi JNE yang selalu ditunggu para pembeli produk lewat jalur digital.
Keberadaan jasa ekspedisi pengiriman barang seperti JNE memang memiliki peran vital seiring dengan mewabahnya digitalisasi dalam dunia perdagangan. Bagi pemilik bisnis online maupun customernya, pemilihan jasa ekspedisi ikut berpengaruh pada keberlangsungan hubungan bisnis.

Kemajuan zaman memang merupakan keniscayaan yang tak mungkin dihindari. Modernisasi teknologi informasi memanfaatkan gadget dan jaringan internet membuat manusia dituntut untuk mampu beradaptasi dan berinovasi. Gaya hidup konvensional semakin terkikis di era serba online ini. Apa-apa online. Sedikit-sedikit online.

Sesuai hukum sebab akibat, karena banyak yang memilih jalur online untuk memenuhi kebutuhannya, bermunculanlah lapak-lapak bisnis online sebagai strategi pebisnis dalam memperbesar omsetnya.. Sekalipun pelaku bisnis konvensional berusaha mati-matian melakukan perlawanan terhadap pebisnis online yang merupakan kompetitornya, namun minat pasar terhadap produk bisnis online tetaplah  tinggi.

Mengapa banyak orang  memburu produk bisnis online? Ada banyak argumen, namun poin utamanya adalah:

1.      Efisiensi.
Dengan berbelanja pada pebisnis online jelas akan lebih menghemat pengeluaran dan juga tenaga. Berbelanja ke pasar konvensional akan ketambahan biaya transportasi, ongkos parkir, dan lain-lain. Semakin jauh lokasi pasar semakin besar pula biaya transportasinya. Tetapi dengan belanja online, dimanapun penjualnya tidak diperlukan adanya pengeluaran untuk transportasi. Selain itu, dengan berbelanja online tidak perlu banyak buang tenaga untuk mondar mandir memilih-milih penjual. Cukup klik sana sini untuk menentukan yang cocok dengan selera.

2.      Kenyamanan.
Ini motivasi yang rasional. Setiap konsumen menghendaki kenyamanan. Berbelanja ke mall semegah apapun kalau berdesak-desakan tentu akan mengurangi kenyamanan. Selain bikin gerah dan sumpek, berada di lingkungan berbelanja dengan banyak orang terkadang menimbulkan kecemasan akan keamanannya. Tetapi dengan belanja online, mau sambil rebahan juga bisa. Sambil duduk dan ngopi juga boleh. Dan tidak dibayangi kecemasan akan adanya tukang ngutil dan copet.

3.      Bisa melakukan komparasi dengan mudah dan cepat. Dengan semakin banyaknya lapak-lapak bisnis online, konsumen akan surfing sana sini dengan cepat dan mudah untuk membanding-bandingan produk sejenis beserta harganya. Ini yang tidak mungkin dilakukan di pasar konvensional. Untuk melakukan komparasi, konsumen harus melakukan kunjungan langsung dari satu pasar ke pasar lainnya. Betapa ribetnya.

Sekalipun bisnis online memiliki prospek cerah seiring dengan tingginya minat masyarakat, namun tetap harus memperhatikan prinsip-prinsip jual beli, seperti larangan melakukan penipuan dengan cara apapun, wan prestatie alias ingkar janji, dan tidak boleh menjual produk yang diharamkan norma agama maupun norma hukum seperti minuman keras dan narkoba.

Dalam dunia bisnis, bekal paling utama adalah "trust". Selama seorang pebisnis bisa membangun kepercayaan publik, bisnis yang dirintisnya bisa terus berkembang dan mengalami kemajuan. Namun sekali saja pebisnis mencederai tingkat kepercayaan masyarakat, kredibilitasnya akan menurun, bisnisnya pun sulit berkembang.

Hal tersebut berlaku pula dalam bisnis jalur digital. Perlu upaya lebih keras untuk membangun kepercayaan karena kuatnya persepsi publik bahwa dunia maya penuh kepalsuan.

Upaya membangun kepercayaan publik itu terjadi sejak penjual menerima order dari calon customer. Penjual dituntut untuk bisa menjelaskan kualitas produknya, berapa lama pengiriman nya dan sistem pembayarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun