Namun kesaktian Ole kembali diuji. Lagi-lagi, di hadapan pendukungnya sendiri Manchester United dibuat mainan oleh rival sekotanya, si tetangga berisik, Manchester City. Kalau bukan karena David De Gea, mungkin skor kekalahan Man United bisa lebih parah daripada saat dihantam Liverpool. Untunglah hanya dua gol yang bersarang. Namun secara permainan, sama sekali tidak terlihat karakter sebagai klub besar pada diri pemain Manchester United. Lalu bagaimana nasib Ole kali ini?
Ole dan Arteta Dalam Pusaran CocokologiÂ
Menurut ilmu cocokologi, kesaktian Arteta sebenarnya lebih dipengaruhi karena sulitnya menemukan pengganti yang pas untuk menduduki kursi tactician Arsenal. Untuk bisa menjadi pelatih di klub tersebut, reputasi mentereng tidaklah cukup. Apalagi jika hanya mengandalkan status legenda klub. Ada satu syarat yang tidak dimiliki oleh mereka yang digosipkan akan menjadi pelatih Arsenal. Syarat itu adalah kedekatan nama dengan identitas Arsenal. Sederhananya, nama pelatih Arsenal harus ada bau Arsenal.
Tengok sejarahnya sejak Arsene Wenger. Arsene dan Arsenal benar-benar pasangan serasi bahkan seperti sudah identik. Arsene is Arsenal, Arsenal is Arsene. Keserasian itu dibuktikan dengan perjalanan Arsene di Arsenal selama 22 tahun sejak 1996. Â Selama itu pula Arsene membawa Arsenal meraih tujuh gelar juara FA Cup, tujuh kali juara Community Shield, Â tiga gelar juara EPL.Â
Kursi kepelatihan dilanjutkan oleh Unai Emery. Bisa jadi, ketertarikan owner Arsenal terhadap sosok Emery selain disebabkan reputasi dan filosofi strateginya, juga disebabkan nama Emery yang mendekati nama stadion mereka yaitu Emirates. Sayangnya Emery ternyata tidak bertahan lama di Arsenal dan hanya mampu membawa klub meraih posisi kedua liga malam Jumat 2018 -- 2019.
Emery out, masuklah Arteta. Memang kesamaan namanya dengan identitas klub hanya ada di huruf saja yaitu Ar, Arteta dan Arsenal. Namun kesamaan dua huruf itu sudah cukup membuat Arteta masih bisa dipertahankan, setidaknya sampai ada calon pengganti yang memenuhi syarat khusus tersebut.
Bila kesempatan untuk Arteta habis, berdasarkan ilmu cocokologi tadi, mungkin owner Arsenal bisa mempertimbangkan satu nama yang memenuhi kriteria berpengalaman melatih klub besar dan memiliki nama yang beraroma Arsenal. Tentu Arsenal tidak bisa berharap pada Arshavin, meski dia eks Arsenal. Nama yang lebih masuk akal untuk didatangkan adalah Ole Gunnar Solskjaer. Posisi Ole sendiri di Manchester United hingga saat ini masih rawan pemecatan. Bila Arteta dan Ole sama-sama habis kesaktiannya dan dilepas oleh klub masing-masing, mungkinkah (Ole) Gunnar akan diterima Gooners?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H