Mohon tunggu...
Penyair Amatir
Penyair Amatir Mohon Tunggu... Buruh - Profil

Pengasuh sekaligus budak di Instagram @penyair_amatir, mengisi waktu luang dengan mengajar di sekolah menengah dan bermain bola virtual, serta menyukai fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kesedihan-kesedihan yang Berlebihan

8 April 2020   12:58 Diperbarui: 8 April 2020   13:18 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesedihan yang lumer
dalam *bola mata indahmu ~ yang dulu membuat jantungku tergagap

kini menjangkitiku pelan dan terlalu berlebihan. kesedihan-kesedihan itu beranak pinak dalam ruang tersembunyi
di bilik jantungku.

setiap detak jantung berbunyi di hari-hari ini, kenangan kita yang telah kukubur sendiri di ceruk sepi memenuhi lorong kepala. Membuat napasku tersedak. Sesak menahan rindu yang sebelumnya mampu kutipu dengan waktu.

Bagaimana mengusir kesedihan yang menahun membakar bola mata ini?
: demikian suatu April yang sedikit lembap, di bangku stasiun sebelum kepergianmu, kamu menatap wajahku yang murung.

Ketika kereta tiba, dari balik jendela kamu lempar sedikit harapan lewat bola matamu yang dibekap kesedihan.
: aku hanya pergi, tetapi cerita kita abadi

Semenjak itu, kesedihan-kesedihanmu menulariku. Bertahun-tahun lamanya hingga akhirnya meledak juga.

Aku akhirya kalah. Sore itu, aku berdiri di stasiun. Menatap lengang yang tersisa. Ketika kereta tiba, aku melangkah menanggalkan berbagai urusan. Termasuk kesedihan yang menggerogoti kewarasanku.

Aku hanya pergi tetapi cerita kita abadi
: ujarku sendiri merasai sepi

Prambon, 8 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun