mungkin saja sore
ketika kali pertama kamu tiba di kota ini
lengkap dengan atribut kemiskinan
yang kau sandang dengan bahagia.
kau, begitu ia memulai kisah itu
menyusuri jalan panjang
yang membentang menuju
rumah pelacuran di pinggir kota.
Di dompetmu, sebuah alamat tertera.
pada secarik kertas lusuh yang terselip
di beberapa lembar rupiah yang kau punya.
Rupanya, kau sudah menghapalnya.
kau, begitu ia melafalkan panggilan buatmu,
memulai kisah paling lara dari peradaban manusia.
dan itu pilihan sadarnya
: ia menukas dengan geletar yang tak terlukis
suatu sore
di kota yang tak pernah mengenal sore
ia pertapa dari rahimmu
menerimamu dengan luka dan bangga
--
Malam berlarilari
6. 7.18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H