mungkin saja sore
ketika kali pertama kamu tiba di kota ini
lengkap dengan atribut kemiskinan
yang kau sandang dengan bahagia.
kau, begitu ia memulai kisah itu
menyusuri jalan panjang
yang membentang menuju
rumah pelacuran di pinggir kota.
Di dompetmu, sebuah alamat tertera.
pada secarik kertas lusuh yang terselip
di beberapa lembar rupiah yang kau punya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!