Mohon tunggu...
Penyair Amatir
Penyair Amatir Mohon Tunggu... Buruh - Profil

Pengasuh sekaligus budak di Instagram @penyair_amatir, mengisi waktu luang dengan mengajar di sekolah menengah dan bermain bola virtual, serta menyukai fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bila E-KTP Tidak Sakti Lagi

13 Juli 2015   12:12 Diperbarui: 13 Juli 2015   12:35 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya ingin berbagi pengalaman dengan rekan-rekan. Pengalaman ini saya bagi, setelah temanku membaginya kepadaku. Jadi, mengalir. Pembaca juga nanti boleh membagi-baginya kepada siapapun. Tentunya jika apa yang hendak saya katakan menarik untuk dibagi. Menurut saya pribadi tanpa paksaan dari pihak manapun, cerita temanku ini menarik. Hahaha, bingung??

Sebut saja nama temenku itu Jumadi (nama sebenarnya). Beberapa hari yang lalu, masih di bulan ini, dia diharuskan untuk mengurus rekening bank BCA. Ketentuan dari tempat kerjanya yang baru. Sebab selama ini gajinya langsung via amplop, dan memang dalam sejarah hidupnya belum pernah membuat rekening, maka dengan segala energinya Jumadi memburu informasi di Internet. Banyak artikel yang telah dilahapnya. Sebuah simpulan berhasil ia petakan. Salah satunya, masalah syarat KTP. KTP milenium atau lebih dikenal dengan E-KTP, bisa dan dapat (sama saja artinya) untuk membuka rekening dimanapun. Tanpa terbelenggu oleh kota yang tertera di KTP. Misal, E-KTP yang dibuat di Jombang bisa untuk sayarat buka rekening BCA di Jakarta. Banyak artikel yang merujuk demikian. Sementara untuk syarat lainnya, semua sudah tidak abu-abu lagi, jelas.

Berangkatlah Jumadi menuju kantor cabang BCA di daerah Krian, sebuah kecamatan di kabupaten Sidoarjo. Setelah memarkir motornya, segera saja masuk dengan sambutan ramah dari satpam. Ia langsung merangsek menuju pengambilan nomor, kemudian antre. Meskipun belum pernah buka rekening, dia sering ke bank untuk transfer-transfer gitu, jadi tidak begitu kampungan. Sembari menunggu, ekor mata Jumadi menikmati apa yang tersaji di sekelilingnya. Serba indah, serba wangi. Namun sejurus, ia ingat jika saat itu lagi berpuasa. Tak lama berselang, kira-kira 5 menitan, seorang entah apanamanya, mendekatinya sambil menanyakan keperluannya. Jumadi menjawab agak gugup. Segera E-KTP di saku Jumadi berpindah tangan.

"Maaf, Pak. Kalau KTP luar kota perlu surat domisili" ujar petugas perempuan ramah

"Oh, saya sudah baca beberapa infromasi di internet, katanya sih bisa mbak tanpa surat domisili" Jumadi memandang petugas tersebut dengan kikuk.

"Baiklah, saya tanyakan sebentar ya Pak" petugas tersebut menuju counter menemui bosnya.

Jumadi mulai harap-harap cemas.

"Maaf, Pak.. untuk luar kota harus disertai surat keterangan tinggal di kota ini. blablablabla"

Harapan tinggal harapan. Ia secepatnya meninggalkan kantor tersebut. Sebenarnya amat malas sekali kalau berurusan dengan kelurahan. Karena pastinya tidak seramah dan seadem bank.

*

Masih hari itu juga, namun agak siangan. Jumadi telah memegang surat domisili yang ia peroleh dengan perjuangan melawan malas. Karena masih memungkinkan untuk ke bank, maka ia kembali lagi. Namun, bukan ke kantor cabang tadi. Ada rasa malu jika harus ke sana lagi. Maka, dihari yang makin panas, Jumadi memacu motornya untuk mencari kantor cabang lainnya. Sialnya, tidak begitu mudah menemukan kantornya. Sampai sekitar pukul 13.30, setelah satu jam muter-muter, ia menemukan kantor pusat BCA di kota Sidoarjo. Kesalahan Jumadi, karena tidak memanfaatkan informasi untuk menemukan kantor cabang terdekat. Mungkin dalam pikirannya seperti BRI yang tersebar di mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun