sisa puntung rokokmu tidak lama lagi
akan berulang tahun. ini yang kelima.
daftar catatan menu telah sibuk
menyesueikan dirinya berjam-jam
di depan lemari berisi rempah-rempah.
katamu: yang spesial, akan spesial. harusnya
yang bernas, akan bernas. harusnya
ini masalah logika. bila penciptaan
memerlukan ketaatan, maka
pasrahlah dengan ketentuan,
: maaf, ini tidak berhubungan dengan ramadhan
ini hanyalah cerita puntung rokok
yang akan merayakan hari jadinya
di waktu tertentu.
tepatnya, kali kelima.
kamu telah menciptakannya.
asal sebab kamu menghisap. mengambil sari pati
sehingga tercipta. bukankah di sana terselip harapan?
::selamat ulang tahun puntung rokokmu
berolehlah ketentuan atas takdirmu
pada basis penciptaan dan koloni-koloni
yang menyemut di asbak-asbak
yang tidak sama sekali menarik
untuk dibicarakan dalam forum-forum dakwah
//kecuali label-label: merokok membunuhmu
sekali lagi, ini bukanlah tentang ramadhan
ini bukan hal-hal mayor.
bilapun penciptaan
ketentuan yang melibatkannya hanya pada hal minor.
–sebuah puntung rokok yang telah habis sari patinya hendak berulang tahun.
bukankah lebih menarik mendiskusikan hal apa yang akan kita santap saat berbuka tiba?
itu saja.
———-
(Surabaya-Prambon/senja ramdahan 1437H, 17-19 Juni 2015)
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H