Mohon tunggu...
Maruntung Sihombing
Maruntung Sihombing Mohon Tunggu... Guru - Karya Nyata bukan Karya Kata

Saya seorang guru di Papua, juga suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Lebih Dekat Kiprah Christian Sohilait dalam Pendidikan Papua

24 Januari 2020   19:50 Diperbarui: 24 Januari 2020   19:54 2035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Christian Sohilait bersama istrinya | Dokpri

Kecintaannya terhadap pendidikan ternyata tidak semata-mata terjadi begitu saja. Hal itu juga sudah terlihat semenjak dia kecil bahkan hingga saat ini. "Dia pernah juga jual sayur sambil sekolah waktu STM biar ada uang sekolahnya. Sekali seminggu kalau ada pesawat dari Wamena ke Sentani, sayur akan dikirim untuk dijual di Sentani,".

Benarlah kata bijak mengatakan bahwa dibalik kesuksesan seseorang pasti ada jalan berkelok yang harus dilalui terlebih dulu. Tidak ada yang instan. Semua butuh proses. Termasuk dengan Christian Sohilait. "Penderitaan" dia semasa kecil tidak lantas meruntuhkan semangatnya untuk terus bersekolah. Belum lagi dengan jiwa sosialnya yang tinggi. Menurut Ibu Yohana, dia itu pernah tidak makan asal orang lain makan. 

"Pernah waktu dia senat, ketika ada acara, uang habis, akhirnya dia kasih dompetnya, dia hanya ambil ongkos pulang ke Sentani," terang Ibu Yohana. Hal senada juga disampaikan Ami Allan Berti Sohilait, adik kandung Christian Sohilait. Dimata Allan, Christian Sohilait adalah sosok yang punya kepemimpinan baik. "Orangnya baik, penuh kasih, supel, juga tegas," tambah Allan.

Seolah tak mau ketinggalan, Epis Kogoya, murid kelas IV SD Unggulan Indawa juga berkomentar tentang sosok Chrisitian Sohilait. "Pak Chris itu Sekda Lanny Jaya toh. Dia baik. Mau kasih uang," katanya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun