Inilah tamparan keras bagi PSSI yang tak mau menanggapi bahan renungan, peringatan serta kajian penulis dadakan yang terhimpun dalam wadah Kompasiana. Begitu tak mendengar jeritan Penggemar U19 yang begitu mendambakan kehadiran mereka pada Cotif dibandingkan dengan ajang HBT, Turnamen pembuka rangkaian kegagalan U19 sebenarnya.
Siapapun yang merasa memiliki kewarganegaraan Indonesia, amat kecewa dengan hasil buruk yang diperlihatkan oleh putra-putra terbaik bangsa dalam usia 19. Segala kehebatan mereka sebagai kampium AFF seakan sirna, tak ada aura mereka bakalan mengharumkan nama Indonesia tercatat sebagai peserta Piala Dunia U20 di New Zealand. Khayalan tingkat kera sakti, membuat kehebohan dengan menggelar berbagai ujicoba tak bermanfaat, selain menghasilkan pundi-pundi uang dan ketenaran.
U19 bagai selebritas dadakan dibawah bendera PSSI, asuhan Pelatih kelas Asean, tak bersikap tegas terhadap jadwal yang terlanjur membuai para pemerhati U19. Alangkah teramat kecewanya Penulis pada saat Timnas U19 gagal hadir pada kejuaraan di Valencia. Mereka memang seharusnya bisa menunjukkan kekuatan mereka sesungguhnya dalam usia sebaya di sana. belajar mengatur waktu dalam memproduksi gol dalam batas waktu 35 menit paruh waktu.
Ketidakmampuan menghasilkan gol dalam waktu tersebut, menjadi bahan kuat, mengukur kelemahan dan kelebihan dari tiap-tiap pemain. Penulis sangat berkeyakinan, antusias menunjukan kebolehan mereka akan tersalur dan diamati oleh kalangan pesepakbola dunia. Kini mereka tak akan lagi dilirik sebagai Tim Hebat oleh mereka (Pelatih Luarnegeri), terbukti mentalitas mereka bagaikan makanan sehari-hari bangsa ini, yaitu tempe.
Rasanya U19 harus turun tahta, dari seorang selebritas negeri pengkhayal piala dunia U20, menjadi pecundang yang siap dimaki oleh Pencinta Persepakbolaan Nasional. Terima Kasih PSSI, usaha anda berhasil menghancurkan harapan masyarakat Penggemar U19 berjaya di tingkat dunia...
Sumber:
1. u19-feelingku-tak-enak-jangan-ikut-turnamen-rendahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H