Belajar Lagi
Menjalankan 1 pase kehidupan yang berbeda. Melepas anak mondok ternyata tak semudah yang dilihat selama ini. Sebelum mengalami suka merasa heran anak mondok mau belajar kok ditangisi.
Ah ternyata setelah menjalani sendiri masya Allah. Malah mungkin lebih parah nangisnya 2 hari tidak lepas dari air mata setiap kali menyendiri dan mengingatnya. Alhamdulillah berangsur semua membaik.
Ternyata sikap sedih berlebihan ini berdampak dengan si anak. Si Abang sempat demam 2 hari pertama. Saat dikabari ustadz baru sadar karena ikatan batin antara orang tua dan anak. Membuat anak gelisah bahkan mempengaruhi kesehatannya. Menyadari kesalahan ini setelah itu berusaha mencari jalan untuk memperbaiki keadaan.
Apa yang dilakukan saat mengalami kesedihan mendalam ini.
1. Banyak berdoa
Berdoa dapat menyembuhkan hati. Hati yang sesak karena berpisah dengan si buah hati. Menjadi lebih tenang setelah berdoa kepada Allah. Memohon penjagaan untuk si buah hati.
2. Mengikhlaskan
Ikhlaskan semua keputusan yang sudah diambil. Karena jika anak sudah siap untuk mondok. Orang tua harus siapkan hati. Saat orang memberatkan itu akan mempengaruhi keadaan anak di pondokÂ
4. Belajar lagi menghadapi pase ini
Salah satu yang membuat hati tenang saat diawal - awal anak mondok itu belajar. Mencari video - video ustadz yang membahas tentang keberkahan anak yang belajar tentang agamanya. Ceramah - ceramah yang berisi nasihat untuk orang tua sangat membantu untuk menguatkan hati.
5. Mengingat kebaikan besar saat mengambil jalan ini.
Jika anak menjadi anak yang Sholeh maka akan banyak kebaikan yang dirasakan orang tua. Salah satunya adalah doa dari anak yang Sholeh. Sehingga ini mampu membuat diri bisa tersenyum kembali. Mengingat kebaikan besar yang akan didapatkan jika anak - anak ini menjelma menjadi orang Sholeh penghafal Al-Quran.
Paling tidak anak - anak di sana terjamin sholat 5 waktunya. Ibadah tepat waktu. Menghafal Al Qur'an. Sedang jika bersama orang tua kadang anak - anak ini tenggelam dengan aktifitas yang sia - sia. Menghabiskan waktu dengan gadget. Beribadah pun masih sering males - malesan. Berkumpul dengan teman - teman dan tidak jelas apa yang dilakukan mereka. Mengingat hal ini hilanglah semua kekhawatiran.
Semoga seluruh anak - anak yang sedang mondok dilindungi Allah, Istiqomah dan menjadi pemuda/i yang mencintai Allah dan Rasulullah. Aamiin
Semoga Allah meredhoi setiap usaha kita semua dalam mendidik anak - anak kita. AamiinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H