Untuk Mu Yang Telah Meninggalkanku
Sampai sekarang pun senyuman mu masih menghiasi hari - hariku
Canda, tawa, dan usil mu masih melekat erat dibenak ku
Betah disana seolah - olah tak mau beranjak dari situÂ
Aku, dan kau sebenarnya tak ingin saling menjauh
Beginilah memang semua ada batasnya
Pertemuan juga ada batasnya
Walau sebenarnya perpisahan juga tak abadi
Inginku saat ini kau menjadi remaja
Berkharisma
Bukan menjadi budak belian
Media perusak karakter bangsa
Bukan menjadi remaja kebanyakan yang hanya pandai bergaya didepan kamera sambil memoyong - moyongkan bibir mu saja
Bukan menjadi remaja yang hanya pandai menuntut
 kepada insan yang memerah keringatnya hanya untuk kesenangan mu
Tanpa kau perduli mungkin mereka sedang ketakutan
 karena setiap hari para penagih hutang sedang memburu mereka dengan kasarnya
Dipermalukan, dicemooh mereka rela jika kau bahagia
Aku tak ingin kau begini
Bersemangat lah mencintai Tuhan mu
Tanamkan rindu yang mendalam pada Rosulullah
Pelajari bagaimana Muhammad menjadi pribadi yang mandiri
Walau tanpa kedua orang tua
Lakukan yang berbeda tak perlu kau sama dengan sekitar mu
Jika itu bukan yang terbaikÂ
Masa depan mu terbentang menantang mu untuk menaklukannya
Apakah kau akan berjuang menaklukannya atau sebaliknya
Ingat yang selalu kukatakanÂ
Tak akan ada kesuksesan tanpa diiringi usaha keras yang kau perjuangkan...
Medan,30 November 2022
Fahriza Akbar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H