Mohon tunggu...
Pak Guru Fahriza official
Pak Guru Fahriza official Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pacaran

22 Juni 2022   22:05 Diperbarui: 22 Juni 2022   22:26 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu sebelum tahu pacaran itu mendekati zina. Suka heran melihat atau mendengar orang yang pacaran. Setiap Minggu pagi sering kumpul lah kami pemuda - pemuda. Menceritakan pengalaman malam minggunya.

Wah mengerikan semua ceritanya. Si A bilang tadi malam aku gini, si B bilang aku gitu. Aku yang mendengar mengernyitkan kening. Antara malu dan tak habis pikir sama jalan pikiran mereka. Sementara aku pernah juga dekat dengan seorang wanita tapi tak pernah melakukan apa yang mereka bilang. 

Karena bagiku waktu itu kalau sayang ya harus dijaga sampai nanti menikah. Itulah pikiran seorang pemuda yang sering dibilang bodoh sama kawan - kawannya. Bahkan dibilang itu mah tidak pacaran kata mereka. Hanya tersenyum saja waktu itu.

Setiap kali habis mendengar cerita kawan - kawan. Saya selalu bilang kalian kok gitu. Ya kalau perempuan itu jadi istri kalian kalau tidak kan kasihan. Biarin ajalah yang penting enak. 

Wah...serem bayangkan nya waktu itu. Bagaimana hancurnya hati perempuan itu. Sudah rusak ditinggalkan. Kadang heran juga lihat perempuan - perempuan ini lah kok mau saja digituin. Alasannya cinta dan lain - lain. Ya Allah.

Alhamdulillah sejak belajar dan paham bahwa pacaran yang halal itu setelah menikah. Merasa bersyukur kalau selama ini apa yang ada dipikiran ini benar. Bahkan semakin kuat tekad untuk tidak pacaran sebelum menikah. Alhamdulillah Allah membukakan jalan untuk itu.

Pesanku untuk para pemuda, gentle lah nikahi bukan pacari. Ingat jika kau menghancurkan 1 wanita maka akan ada balasan untuk mu suatu saat nanti. 

Jaga harga diri mu dan harga dirinya agar tidak terjerumus kedalam dosa besar yang akan membawa kepada siksa neraka. Jangan sombong dengan dosa - dosa mu. Tapi malulah dan bertaubatlah.

Untuk para gadis, cinta itu memang indah maka dari itu jagalah kesuciannya. Jangan murahkan diri mu. Duhai para gadis. Jangan mau jadi bahan olok - olokan para lelaki. Engkau ikhlas memberikan dengan pikiran bakalan dijadikan pengantinnya. Sedang di pikirannya kamu hanya permainan belaka. 

Untuk dijadikan bahan cerita kebanggaan kepada teman - temanya. Bahwa dia sudah puas menjadikan kamu sebagai pemuas nafsu bejatnya. Astaghfirullah. Maka dari itu serahkanlah diri hanya untuk yang halal bagi mu saja.

#Halalkanatautinggalkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun