Ada pemandangan menarik dari adu argumen dua kandidat Walikota Depok saat debat penutup lalu. Keduanya saling serang dan menunjukkan posisinya masing-masing terhadap pihak-pihak yang berseberangan.
Debat penutup ini diikuti dua pasangan calon, yaitu Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq dengan nomor urut 1, dan pasangan nomor urut 2 Supian Suri-Chandra Rahmansyah.
Seperti diketahui, IBH merupakan Wakil Walikota petahana, yang saat ini mencalonkan Walikota. Sementara, Supian Suri adalah mantan Sekretaris Daerah Depok.
Perbedaan Sikap SS dan IBHÂ
Sikap Supian Suri atas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak memilih dirinya sangat keras. Ia tak segan menandai, dan memberikan peringatan atas segala konsekuensi yang akan mereka tanggung.
Sikap itu terekam secara digital pada berita viva.co.id pada 5 Juni 2024 dengan judul, "Kode Keras SS Usai Melewati Terjalnya Pusaran Politik di Depok, Berani Milih Siap Resiko".
Pada momen itu, Supian Suri menyebut segala tindakan pasti ada konsekuensinya. Termasuk atas sikap politik teman-teman ASN di Depok.
"Jadi di saat besok saya yang jadi Walikota, temen-temen yang memberikan dukungan politik ke yang bukan saya ya juga harus siap dengan segala konsekuensinya," katanya seperti dikutip dari viva.co.id.
Tak hanya itu, Supian Suri juga telah mengantongi nama-nama ASN yang aspirasi politiknya berseberangan dengan dirinya. Mereka yang tak sejalan akan disingkirkan.
"Itu realita yang harus dilihat. Berani memilih berani beresiko, Saya sudah mengantongi nama-nama yang tidak sejalan, dan saya nggak mengantongi banyak di kantong saya," pungkasnya.
Dua pernyataan dari Supian Suri ini menegaskan posisinya atas ASN yang tidak berpihak pada dirinya. Singkat kata, siapa saja yang tak sejalan harus keluar jika dirinya terpilih kelak.
Sementara, sikap IBH relatif lebih santai dan soft atas pilihan politik ASN. Ia tak mempermasalahkan jika ada ASN yang tidak memilih dirinya.
Disampaikan Ririn Farabi Arrafiq, pihaknya tak ingin para ASN ini tertekan. Sebaliknya, dia akan memberikan ruang pada mereka supaya bisa menyalurkan aspirasinya secara bebas dan demokratis.
"Untuk itu, Imam-Ririn siap merangkul bukan memukul dan memberikan ruang untuk seluruh pemerintahan dan loyalitas ASN, serta seluruh warga masyarakat," kata Ririn seperti dikutip dari tempo.co, 22 November 2024.
Perbedaan sikap antara SS dan IBH ini sangat menarik dalam dinamika Pilkada di Depok. Sebab, kedua kandidat merupakan tokoh yang sama-sama berkecimpung di pemerintahan selama 20 tahun terakhir.
Di sisi lain, sikap Supian Suri atas para ASN ini menujukkan kontradiksi atas slogan kampanye yang kerap ia sematkan pada PKS. Katanya, penguasa dari PKS ekslusif dan walikota kelompok.
Tapi ternyata sikapnya sendiri lebih dari itu. Ia justru mengancam para ASN yang notabene koleganya selama ini.
Sikap politik ASN bisa jadi akan berpengaruh pada suara mereka. Karena para ASN ini yang tahu seluk beluk kinerja keduanya. Oleh karena itu, menyikapinya pun perlu bijak
Dan, ancam-mengancam pada kontestasi politik ini bahaya. Karena bisa mendorong demokrasi semu di kalangan ASN. Mereka tak bisa lagi menyalurkan aspirasi politiknya secara bebas dan demokratis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H