Mohon tunggu...
pakfigo saja
pakfigo saja Mohon Tunggu... -

Lulusan Akademi Bahasa Asing Cikini Jakarta lulusan tahun 1993 - Bekerja sebagai penyelam sejak thn 1993

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kabinet Kerja Jokowi Profesional, Bukan Titel"

27 Oktober 2014   23:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:31 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14144025301865381080

BOSS SUSI AIR TAMATAN SMP YANG JADI MENTERI KELAUTAN & PERIKANAN

Ada satu teman Jokowers yang tinggal di Daerah, mengeluh mendengar Hinaan teman temannya karena Jokowi mengangkat Susi Pudjiastuti menjadi salah satu Menteri di Kabinet Jokowi.

Mereka menghina dan merendahkan Susi berkaitan dengan desas desus pendidikan yang hanya sampai dengan Lulusan SMP tersebut.

Berikut adalah SEKELUMIT kisah hidup asli keluarga saya :
Ibu saya adalah seorang gadis cantik asal Purwokerto di tahun 40an... Pendidikan tidak ada sama sekali. Bahkan untuk membedakan huru A sampai dengan Z pun ibu saya tidak mampu, alias wanita cantik buta aksara.

Dan itu saya baru sadari pada saat saya kelas 1 SMP.
Bapak saya asli Putra Kebumen Jawa Tengah, dan hanya tamat kelas 5 SD. Seorang laki laki bersahaja dan tangguh dalam hidupnya. Laki laki yang dapat mempesona wanita cantik asal Purbalingga Purwokerto pada saat pertama kali mereka bertemu di Jakarta tahun 50-an.

Mereka sama sama dari keluarga miskin Jawa Tengah. Sangat miskin. Saya bisa tau sekarang karena waktu kami pulang kampung, kami selalu pergi ke kali tidak jauh dari rumah nenek kami. Nenek tidak punya MCK.Untuk memasakpun nenek di bantu paman saya mencari kayu bakar di hutan sekitar rumah mereka tahun 1970-an.

Waktu awal awal pernikahan mereka, ibu saya sempat memotong rambutnya yang panjang dan alami untuk di jual dan  hanya untuk dapat kembali ke Jakarta setelah menikah.

Dan sisanya sekedar untuk mengontrak rumah dan makan beberapa hari di daerah Setia Budi (belakang Gedung Nasional Gobel) Jakarta sekarang.

Beruntung bapak saya di terima bekerja sebagai pegawai rendahan di PERMINA (Pertamina).

Sementara itu, untuk membantu suaminya, ibu saya berdagang Ikan segar dengan cara keliling kampung menggunakan Bakul seperti kebanyakan orang orang di daerah Jawa berjualan.

Jarak dari belakang nasional Gobel yang sekarang ke daerah Menteng cukup jauh kalo kita liat pada kondisi jaman sekarang.

Tetapi dengan berjalan kaki tanpa alas, ibu saya selalu membawa hasil uang penjualan ikan segarnya yang di jajakannya di daerah GEDONGAN Menteng.

Kini mereka benar benar sudah pensiun. Ibu dan bapak saya, sudah sangat TUA... bahkan saya suka bercanda ke ibu saya, bahwa beliau masih sangat kelihatan cantik putih dan mulus walau sudah berkerut. Saya sayang dengan beliau.

Kami anak anaknya cinta dengan wanita buta huruf yang tangguh itu.

Tahun 1993 saya pernah membawa teman saya yang orang asing (bule) ke rumah saya. Saya perkenalkan kepada ibu dan bapak saya. Mereka sangat bangga melihat anaknya mampu menggunakan bahasa Inggris di depan mereka.

Ibu saya sangat report dan terkagum kagum melihat ada orang yang matanya biru kulitnya putih. Sama persis seperti di tv tv katanya. Dan sangat canggung dengan tamu tamu saya. Sempat beliau bilang berbisik, “Emak takut salah kasih makan... ini seperti TUAN TUAN yang dulu tinggal di GEDONGAN. Pasti makannya enak enak. Emak takut dia sakit perut”.

Saya Cuma tersenyum dan mengatakan kepada beliau, berilah mereka apa saja yang emak punya. Kita tidak perlu mengada ngada hanya sekedar makan. Dan kita tidak perlu tersinggung kalau dia tidak doyan mak”!

Kepada tamu asing tersebut, saya memperkenalkan ibu bapak saya sebagai orang yang sangat HEBAT dan SMART. Beliau adalah orang orang yang tangguh dah paling saya hormati, karena merekalah yang bisa membawa anda kemari dengan usaha mereka membiayai saya di Akademi Bahasa Asing dan berbagai Kursus seperti LIA dan IEC.

Kisah hidup mereka kadang menjadi cerita yang berulang untuk kami. Hanya sekedar mengenang perjuangan dan menjadi pemicu semangat untuk kami 7 bersaudara yang mempunyai gelar Sarjana di berbagai bidang ilmu hasil daripada jerih payah mereka berjuang di Jakarta.

- Kakak saya seorang konsultan Pajak khusus melayani perusahaan perusahaan Cargo milik Korea(SH)

- Kakak perempuan saya seorang pengusaha sukses catering di Barat dan Jakarta(Dra)

- Saya seorang biasa biasa saja yang pernah menginjak seluruh Nusantara kecuali Aceh dan Papua. Saya orang yang pekerja keras yang suka menulis di Forum forum Jokowers walau berprofesi sebagai penyelam Profesional (D3/Bsc)

- Adik dibawah saya, seorang pejabat keuang di PERTAMINA Pusat (SE)

- Adik saya di bawahnya lagi, seorang Politikus PDIP. Koordinator (S.Si)

- Adik saya di bawahnya lagi, seorang Koordinator artis di salah satu stasiun TV di Indonesia (SS)

- Si bontot, Personalia di PERTAMINA PUSAT (SE)

- Cucu pertama ibu saya dari kakak Dokter
- Cucu kedua Pejabat Bank Swasta Asing
- Cucu ketiga Pejabat menengah Imigrasi
- Cucu ke 3, Pendidikan Pilot TNI AU
- Cucu ke 4, Polisi
- Cucu ke 5 dan 6 anak saya, Pegawai bank asing dan Swasta Nasional

SEMUA ANAK ANAK SEORANG IBU BUTA AKSARA DAN AYAH TAMATAN SD KELAS 5 SARJANA.

ITU SEMUA KARENA KEINGINAN DAN KETEKUNAN BELIAU DAN BERHATI HATI DALAM HIDUP.

TIDAK ADA YANG KAMI BANGGAKAN DI KELUARGA KECUALI MEREKA YANG TELAH MEMBERI KETAULADANAN KEPADA KAMI.

MEREKALAH BANGGANYA KAMI SEKARANG !!!

“BUAT KAMI, MEREKA SEGALA GALANYA.
DAN SEGALA GALANYA HANYA UNTUK MENJADI KEBANGGAAN MEREKA..

MEREKA ADALAH HIDUP KAMI YANG SEBENARNYA...”

Masih ragu dengan Ibu Susi Pudjiastuti lulusan SMP yang sudah mejadi BOSS SUSI AIR memiliki lebih dari puluhan pesawat dari hasil jualan ikan???
Suka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun