Cara Menentukan Dan Menyelaraskan Konsep Pernikahan - Pernikahan adalah menyatukan dua hati yang saling mencintai, cinta itu tidak ada batasan, setiap manusia bebas menentukan kepada siapa ia menaruh cintanya.Â
Sehingga, tidak semua pasangan memiliki Strata sosial yang sama, tidak semua pasangan memiliki status sosial yang sama, bahkan beberapa diantaranya memiliki SARA (Suku, Ras, dan Agama) yang berbeda pula.Â
Untuk itu, setiap pasangan harus melangsungkan acara Pertunangan, saling memperkenalkan keluarga masing-masing, sehingga terjadi suatu musyawarah yang pada akhirnya ditentukan oleh pasangan sendiri.Â
Setelah menuai hasil dari Musyawarah kedua keluarga, maka Calon Pengantin dapat menentukan konsep apakah yang sesuai untuk mereka. Seperti misalkan di Semarang, umumnya ada 2 jenis konsep pernikahan yang paling umum, diantaranya Tradisional dan Internasional. Selebihnya biasanya ada konsep Siger Sunda dan Syar'i. Namun sebelumnya, kamu harus tahu beberapa hal pada masing-masing konsep yang ada.
TRADISIONAL
Konsep Tradisional itu sangat bagus, karena pengantin akan menjalankan pernikahan yang sah untuk Agama dan Negara serta tidak meninggalkan tradisi yang ada sebelumnya.Â
Namun, pada konsep tradisional memang lebih rumit dan memerlukan proses cukup lama, seperti misalkan ada Prosesi Siraman, Walimahan, Pasrah Tinampi, baru dilangsungkan Akad Nikah.Â
Setelah akad nikah, maka selanjutnya ada prosesi Panggih. Setelah Panggih selesai, maka Kirab Pengantin diiringi oleh Cucuk Lampah untuk diantarkan menuju ke Pelaminan.
Ketika kamu memilih Konsep Tradisional, maka kamu akan dihadapkan oleh beberapa pilihan model Rias Pengantin seperti Solo Putri, Paes Ageng, Solo Basahan, dan sejenisnya yang cenderung mengusung dandanan Raja dan Ratu tempo dulu.Â
Selanjutnya kamu harus menentukan jenis Dekorasi Pernikahannya, kalau memang tradisional, pilihlah Backdrop yang terbuat dari Gebyok Jawa, kalau bisa berwarna Hitam atau Coklat Tua sehingga suasana tradisional akan lebih terasa.
Rias dan Dekorasi sudah kamu pilih, berikutnya kamu harus menentukan MC jawa yang sering disebut dengan Pranotocoro atau Pambiworo, karena Pranotocoro memiliki kemampuan berbahasa jawa lebih halus dari yang sering kita dengar biasanya dalam kehidupan sehari-hari. Pranotocoro / Pambiworo juga tahu betul bagaimana prosesi Tradisional itu dilangsungkan.
INTERNASIONAL / MODERN
Konsep Internasional jauh lebih simpel, namun bukan berarti kamu tidak boleh melakukan prosesi Siraman ataupun Walimahan, karena bagaimanapun juga meskipun dari pihak keluarga bukan orang jawa asli, setidaknya tamu undangan serta para hadirin umumnya orang jawa, malahan biasanya pihak keluarga juga ditanyakan "ada siraman atau tidak ? ada Walimahan atau tidak?".Â
Namun itu semua masih fleksibel, karena pada konsep internasional yang terpenting adalah Sah Negara dan Sah Agama, dimana lebih penting melangsungkan Akad Nikahnya dan Resepsi Pernikahannya saja yang lebih cenderung ke acara Syukuran.
![Sumber : paketnikah.id](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/02/08/img-3580-5c5d1f06c112fe3874042642.jpg?t=o&v=770)
![Sumber : paketnikah.id](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/02/08/edited-25-of-37-5c5d1e1bab12ae16ff7e53b5.jpg?t=o&v=770)
Setelah kamu berhasil menentukan dekorasinya, jangan lupa untuk memilih MC yang tepat, yang berpengalaman dan bisa menguasai jalannya acara, didampingi dengan entertain yang membawa lagu-lagu romantis, serta pastikan ketika kirab pengantin kamu diiringi dengan lagu yang lebih modern dan mampu meningkatkan suasana yang ada.Â
![Sumber : daniicodecoration.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/02/08/daniico-wedding-planner-decoration1-5c5d1e0aab12ae18ee2d8c26.jpg?t=o&v=770)
Selebihnya, ketika kirab pengantin maka MC juga bisa sekalian memperkenalkan masing-masing keluarga dan memberikan informasi detail pernikahan. Ada pula pada saat kirab pengantin lebih manis jika diiringi oleh pemain Saxophone sebagai pengganti Cucuk Lampah pada konsep tradisional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI