Biasanya, pelanggan  akan menceritakan pengalamannya yang berkesan kepada orang lain di sekitarnya. Akhirnya, ada orang lain tertarik dan produsen mendapatkan pelanggan tambahan.
Salah satu misi Toyota Indonesia yakni mendorong pelanggan atau pembeli mobil tersenyum puas. Dua hal yang mendorong pelanggan puas, yakni kualitas mobil sesuai dengan harga yang dibayarkan dan apakah mobil tersebut sampai ke pelanggan tepat waktu.
Toyota Indonesia selalu berupaya menjaga mutu untuk mempertahankan pelanggannya. Kesalahan kecil yang dibuat karyawan Toyota Indonesia akan memengaruhi pelanggan. Ibarat peribahasa, nila setitik rusak susu sebelanga.
Nah, hal-hal tersebut yang akan memengaruhi produk, termasuk produsen. Jika pelanggan menemukan cacat sekecil apa pun akan memicu kepercayaannya terhadap produk menjadi menurun.Â
Pelanggan yang sudah membayar harga produk menjadi kecewa. Akhirnya, kekecewaan itu dapat memicu pelanggan beralih ke produk lain.
Untuk mempertahankan kualitas produk, maupun jasa, Toyota Indonesia berani membeberkan rahasia dapurnya untuk bisa kita contek dan kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah yang disajikan dalam buku 25 Tahun Perjalanan QCC Toyota Indonesia Perubahan Tiada Henti. Sebuah buku tentang strategi membangun manusia sebelum membuat produk.Â
Buku yang ditulis wartawati Kompas, Joice Tauris Santi beserta tim penulis yang terdiri atas 14 orang ini menyuguhkan semangat untuk membuat tidak hanya produk bermutu tinggi namun juga kemampuan untuk secara konstan memperbaiki sistem produksi dan proses pembuatan produk tersebut.
Tapi apakah QCC tersebut?Â
Sebenarnya, Toyota Motor Corporation, salah satu pemegang saham Toyota Indonesia telah mengembangkan sistem pengendalian mutu yang dikenal dengan Toyota Production System (TPS). Lantas TPS diimplementasikan dalam kegiatan Quality Control Circle (QCC) atau gugus kendali mutu.