"Kami percaya tahun ini akan menjadi tahun yang sangat baik di lingkungan operasional yang lebih baik dan pasar yang jauh lebih rasional. Kami telah menunjukkan beberapa kemajuan pada kuartal I-2015. Kami percaya pada hasil, bukan kata-kata," kata Fernandes.
GMT menyebut langkah terakhir AirAsia tampaknya langkah ke arah benar meski isu-isu lain tetap belum terpecahkan. "Tampaknya saham manajemen menjadi keprihatinan kami tentang pengaruh di seluruh kelompok," kata pendiri perusahaan riset Gillem Tulloch.
Fernandes juga menyebut bahwa AirAsia sedang mencari rekan bisnis untuk membiayai sekitar US$ 700 juta di Indonesia dan US$ 600 juta di Filipina mulai 2017.
"Saya kira mungkin agak sedikit skeptis, mereka mengatakan kami akan membawa beberapa investor untuk berinvestasi pada ekuitas perusahaan asosiasi dan juga ikut serta dalam obligasi konversi sehingga mereka dapat menggunakan uang untuk bisa membayar utangnya," kata analis Credit Suisse Timothy Ross.
"Namun saya akan bertanya, siapa yang akan berinvestasi dalam bisnis yang tidak menghasilkan penghasilan apapun. Apa ini hanya untuk membiayai perusahaan induk?" katanya.
Sumber: Reuters
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H