Individu dalam perjalanan hidupnya terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap tahapan perkembangan terdapat fase yang harus di lalui dan dituntaskan. Tahapan perkembangan individu terbagi menjadi empat fase, antara lain dimulai dari masa anak, masa remaja, dan masa dewasa.Â
Masa Remaja dapat didefinisikan secara umum sebagai suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanaknya sampai datangnya awal masa depannya. Individu yang memasuki usia remaja akan berusaha memenuhi tugas perkembangan pada saat ini, agar dapat lebih mudah memenuhi tugas – tugas perkembangan selanjutnya.
Pencapaian tugas perkembangan pada siswa sangatlah penting sebagai pondasi dan ukuran kesuksesan memenuhi syarat keberhasilan dan kebahagiaanya dalam suatu masa perkembangan, dan juga sebagai pendongkrak keberhasilan dalam menempuh tugas-tugas berikutnya.Â
Namun apabila seorang tidak dapat menempuh tugas perkembangan secara sempurna akan menimbulkan kemunduran berupa munculnya rasa tidak bahagia dalam diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan dalam masyarakatnya, bahkan individu yang bersangkutan mengalami hambatan dalam penyelesaian tugas-tugas berikutnya
Setiap masa perkembangan seorang individu memiliki tugas perkembangan yang harus di penuhi, penting bagi seorang pendidik untuk mengetahui pentingnya pemahaman terhadap tugas perkembangan siswa untuk mengawal siswanya memenuhi tugas-tugas perkembangan yang harus di lewatinya. Havighurst (1953:5) mengemukakan alasan pentingnya pemahaman terhadap tugas perkembangan bagi pendidik, yaitu: Â Â
First, it helps in discovering and starting the purposes of education in school education may be conceived of the society, through the school to help the individual achieve certain of his developmental task. The second use of concept is in the timing of educational efforts. When the body is ripe, and the society requires, and the self is ready to achieve a certain task, the teachable moment has come.
Dari kutipan tersebut di ketahui bahwa pemahaman terhadap tugas perkembangan penting karena, pertama, membantu dalam menemukan dan menyatakan tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan dapat dipahami sebagai upaya masyarakat melalui sekolah membantu seorang individu untuk mencapai tugas perkembangannya. Kedua, salah satu upaya membantu individu dalam mencapai tugas perkembangannya di masyarakat.
Menurut Sunaryo Kartadinata,dkk (2003) Ada 10 aspek perkembangan pada siswa SD dan SLTP, serta 11 Aspek pada siswa SLTA dan siswa PT. Aspek aspek yang diungkap berdasarkan permasalahan dan kebutuhan akan perkembangan siswa yang dihadapi dalam proses pendidikan di sekolah. Walaupun aspek-aspek itu bersinggungan dengan teori Havighurst, temuan ini sudah lebih banyak muatan empirik sesuai dengan kondisi Indonesia.
Sebelas aspek perkembangan siswa sebagai berikut :
- Landasan Hidup Religius meliputi: a) sholat dan berdoa, b) belajar agama, c) keimanan , d) sabar
- Landasan perilaku etis meliputi: a) jujur, b) hormat kepada orang tua, c) sikap sopan dan santun, d) ketertiban dan kepatuhan
- Kematangan emosional meliputi: a) kebebasan dalam mengemukakan pendapat, b) tidak cemas, c) pengendalian emosi, d) kemampuan menjaga stabilitas emosi
- Kematangan intelektual meliputi: a) sikap kritis, b). sikap rasional, c) kemampuan membela hak pribadi, d) kemampuan menilai
- Kesadaran tanggung jawab meliputi: a) mawas diri, b) tanggung jawab atas tindakan pribadi, c) partisipasi pada lingkungan, d) disiplin
- Peran sosial sebagai pria atau wanita meliputi: a) perbedaan pokok laki-laki dan perempuan, b) peran sosial sesuai jenis kelamin, c) tingkah laku dan kegiatan sesuai jenis kelamin, d) cita cita sesuai jenis kelamin.
- Penerimaan diri dan pengembangannya meliputi: a) kondisi fisik, b) kondisi mental, c) pengembangan cita-cita, d) pengembangan pribadi
- Kemandirian perilaku ekonomis meliputi: a) upaya menghasilkan uang, b) sikap hemat dan menabung, c) bekerja keras dan ulet, d) tidak mengharap pemberian orang.
- Wawasan persiapan karir meliputi: a) pemahaman jenis pekerjaan, b) kesungguhan belajar, c) upaya meningkatkan keahlian, d) perencanaan karir
- Kematangan hubungan dengan teman sebaya meliputi: a) pemahaman tingkah laku orang lain, b) kemampuan berempati, c) kerja sama, d) kemampuan hubungan sosial
- Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga meliputi: a) pemilihan pasangan/teman hidup, b) kesiapan menikah, c) membangun keluarga, d) reproduksi yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H