Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Siswa Lebih Menyukai Aktivitas di Luar Ruang Belajar, Bagaimana Guru Menyikapinya?

25 September 2024   09:21 Diperbarui: 25 September 2024   15:41 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Siswa sedang berlatih Peraturan Baris-Berbaris (PBB) menjelang lomba. (Dokumentasi pribadi)

Saat terpilih dan mengikuti aktivitas persiapan lomba dalam bentuk latihan-latihan, yang hampir pasti memanfaatkan jam-jam pembelajaran mapel, siswa dapat melakukannya dengan sungguh-sungguh. Tak memanfaatkan jam-jam latihan ini untuk "menghindari" pembelajaran mapel.

Sebab, jika kesadaran siswa belum terbangun dengan baik, bukan tak mungkin sikap seperti sudah disebutkan di atas, yaitu siswa lebih menyukai aktivitas latihan untuk menghadapi lomba daripada melakukan aktivitas di ruang belajar, akan terus terjadi. Dan, ini akan merugikan siswa sendiri.

Seakan-akan perihal ini sederhana. Sebab, aktivitas lomba bersifat sewaktu-waktu. Jadi, dapat saja kemudian dipandang tak berdampak terhadap spirit siswa terhadap aktivitas di ruang belajar.

Padahal, jika dicermati, aktivitas di luar (ruang belajar) berdampak terhadap spirit siswa beraktivitas di ruang belajar. Saat ada latihan untuk menghadapi lomba, ini yang saya perhatikan, rerata siswa lebih menyukai dan menikmatinya, hingga, seperti sudah disebutkan di atas, saat jam latihan habis, mereka belum move on memasuki ruang belajar. Mereka ingin tetap berada di luar.

Guru memang perlu lebih arif karena siswa biasanya merengek meminta waktu untuk istirahat sehabis latihan meskipun sudah ada waktu untuk istirahat. Dan, rengekan ini bukan mustahil senjata yang ampuh. Karena, ada juga guru yang akhirnya mengabulkan rengekannya, yang seharusnya tak perlu demikian.

Menyadarkan terhadap siswa bahwa waktu perlu dikelola dengan baik untuk aktivitas di ruang belajar dan aktivitas di luar (ruang belajar) jauh lebih bermakna bagi tumbuh kembang siswa daripada memenuhi rengekan siswa.

Menyadarkan terhadap siswa tentang keterlibatannya di dalam beberapa aktivitas sangat positif. Karenanya, mengarahkan mereka untuk dapat melakukannya dengan sepenuh-penuhnya, tanpa memilih ini atau memilih itu, sangatlah bijak.

Tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan kemampuannya dalam mengelola waktu, tenaga, pikiran, dan emosinya. Sehingga, beberapa aktivitas yang dilakukan dapat semakin membuka ruang membawa perubahan positif, baik bagi dirinya, sesama, maupun lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun