Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengadakan Kembul Bujana, Apa Untungnya?

21 September 2024   00:18 Diperbarui: 21 September 2024   00:22 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kembul bujana memanfaatkan daun pisang sebagai tempat menaruh makanan. (Dokumentasi pribadi)

Kembul bujana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan pesta dengan makan bersama-sama. Karena pesta memiliki konotasi glamor, mewah, maka pengalaman yang saya peroleh cukuplah disebut makan bersama-sama.

Hanya, karena makan bersama-sama dilakukan di area terbuka, tak di ruang makan, maka aktivitas ini seperti tradisi barikan. Yaitu, makan bersama-sama di ruang terbuka, yang makanannya berasal dari masing-masing orang yang terlibat di dalamnya, bahkan makanannya saling ditukar.

Di Cilacap, Jawa Tengah, menurut teman saya yang asli Cilacap, menyebutnya "ngliweti". Teman asal Demak, Jawa Tengah, menyebutnya "bancakan". Sementara itu, teman asal Semarang, Jawa Tengah, menamainya "kembulan".

Saya yakin bahwa pengalaman yang saya peroleh tak sama persis dengan aktivitas kembul bujana atau tradisi barikan. Pun tak sama dengan "ngliweti", "bancakan", dan "kembulan".  

Sebab, pengalaman yang saya peroleh adalah aktivitas makan bersama-sama di ruang terbuka dengan semua makanannya bukan bawaan masing-masing dan ditaruh di atas daun pisang yang masih berpelepah.

Daun pisang ini digelar memanjang dari satu sisi ke sisi yang lain. Jadi, bentuknya memanjang. Sebelumnya, daun pisang dibersihkan, dicek, yang rusak alias sobek tak digunakan.

Atau, digunakan, tapi dengan diberi rangkap di bawahnya. Dengan begitu, makanan yang diletakkan di atasnya dalam keadaan bersih dan sehat.

Kalau di tulisan ini saya menggunakan judul dan uraian dengan istilah "kembul bujana", hanya sekadar untuk memudahkan pembaca cepat memahami dan pembaca dapat lebih fokus terhadap satu istilah.

Kembul bujana dengan alas makanan daun pisang pada masa kini sudah jarang. Dan, karena sudah jarang itu barangkali, ketika kelompok kring kami mengusulkan kembul bujana model begitu, banyak yang bersepakat.

Kelompok kring kami memang hendak mengadakan acara di daerah lain. Menyewa salah satu tempat. Lokasinya dekat dengan laut, tepatnya Laut Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun