Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jadikan MPLS Wahana Pesta Kebahagiaan Siswa Baru

12 Juli 2024   15:07 Diperbarui: 15 Juli 2024   20:53 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Siswa baru sedang mengikuti MPLS. (Dok Tanoto Foundation via Kompas.com)

Karenanya, kesan awal, seperti bahasa iklan, MPLS harus menakjubkan, menyenangkan, dan menggairahkan. Sehingga, dalam perasaan dan pikiran siswa baru terus tertarik. Yang, akhirnya mereka menumpahkan segala rasa ingin tahunya, ingin berkembangnya di sekolah. Bahkan, ingin memiliki, menjaga, dan merawat sekolah.

Tentu saja MPLS tak boleh seperti bahasa iklan. Yang, pada awal mengesankan, tapi setelah itu terserah Anda. Tak begitu. Sebab, MPLS merupakan titik awal siswa baru yang seterusnya mereka menjadi bagian dari sekolah, yang sehari-hari akan menjadi tempatnya belajar dan berbagi.

Karenanya, MPLS yang menyenangkan adalah MPLS yang realistis. Yang, menggambarkan kenyataan kondisi dan situasi keseharian sekolah. Tempat yang oleh Ki Hajar Dewantara disebut sebagai taman belajar.

Maka, sangat tepat jika MPLS lebih membangun suasana batin siswa baru merasa senang dan bahagia. MPLS tak perlu bermuatan materi yang berat-berat. Materi dalam MPLS sebatas siswa baru mengenal lingkungan sekolahnya. Baik fisik maupun psikis sekolah.

Fisik sekolah adalah segala sesuatu yang bersifat kebendaan. Sehingga, memungkinkan siswa baru untuk melihat, meraba, mendengarkan, membaui, dan memanfaatkan. Sedangkan, psikis sekolah adalah segala sesuatu yang bersifat nonkebendaan, yang dapat dirasakan, dikesankan, dan sangat memengaruhi emosi siswa baru.

Dan, yang lebih utama adalah mereka perlu saling mengenal antarteman. Ini poin penting. Karena begitu mereka saling mengenal, tentu membuatnya lebih akrab. Rasa percaya diri mereka muncul.

Memang ada di antara mereka yang sudah saling mengenal karena, misalnya, teman sekolah sebelumnya, teman sekampung, dan saudara. Tapi, tak dapat dinafikan di antara mereka ada yang masih belum saling mengenal. Ini wajib bagi pengampu untuk saling mengenalkan.

Sebab, MPLS tak hanya sebatas mengenal lingkungan sekolah bagi siswa baru. Tapi, mengenal antarteman di antara siswa baru sangat menolong mereka semakin cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Karenanya, pengampu MPLS perlu memiliki keterampilan dalam hal ini. Berbagai jenis game yang bermuatan membangun sikap saling mengenal, keakraban, dan dinamika kelompok penting dilakukan.

Game, seperti di antaranya sudah disebut di atas, sangat memungkinkan dilakukan secara menggembirakan, rileks, dan bermakna. Dengan begitu, perasaan riang gembira dirasakan oleh siswa baru dan sikap kebersamaan dialaminya. Inilah sebenarnya inti MPLS dilakukan pada awal masuk sekolah bagi siswa baru.

Siswa baru tak hanya mengenal lingkungan fisik dan psikis sekolah, yang di dalamnya termasuk guru dan karyawan, tapi juga mengenal teman-teman barunya yang turut ber-MPLS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun