Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mitra Lingkungan Mengelola Sampah Organik dari Sekolah, Apa Untungnya?

17 Mei 2024   10:14 Diperbarui: 19 Mei 2024   10:11 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil mitra lingkungan yang mengambil sampah organik di sekolah beberapa waktu yang lalu. (Dokumentasi pribadi)

Banyak keuntungan yang didapat oleh sekolah ketika ada mitra seperti ini. Bukan hanya sekolah tak mengeluarkan anggaran jumlah besar, tapi lebih daripada itu, sekolah tak kesulitan membuang sampah organik.

Sekalipun siswa sudah diajari mengolah sampah organik, tapi jumlah sampah organik yang demikian banyak di lingkungan sekolah tak mungkin dapat dikerjakan oleh siswa dalam pembelajaran proyek, misalnya, proyek pengomposan.

Jumlah sampah organik yang menumpuk, apalagi saat musim daun berguguran, seakan tak dapat dibendung. Sampai-sampai saya pernah melihat salah satu karyawan kebersihan lingkungan sekolah harus membersihkan sampah organik itu pada jam di luar jam kerja.

Ini dilakukan agar saat pagi hari ketika sekolah dibuka untuk belajar, halaman sekolah bersih dari sampah. Sekalipun tak menjamin sebab daun yang berguguran tak mengenal waktu. Saat sore hari disapu bersih, misalnya, dapat saja malam sudah penuh dengan sampah daun lagi. Dan, begitu kenyataan yang terjadi.

Tapi, adanya mitra lingkungan sangat membantu sekolah. Dalam kondisi tertentu, mitra lingkungan dapat dihubungi untuk mengambil sampah jika sudah menumpuk sekalipun tak ada jadwalnya untuk mengambil. Jadi, sampah organik yang sudah dikumpulkan tak sampai menumpuk berhari-hari di bank sampah.

Pengambilan sampah organik di bank sampah sekolah. (Dokumentasi pribadi)
Pengambilan sampah organik di bank sampah sekolah. (Dokumentasi pribadi)


Keuntungan yang lain adalah pupuk kompos hasil pengomposan dapat dikembalikan di sekolah ketika sekolah meminta. Pupuk kompos sudah dikemas rapi dan diantar ke sekolah sekalian saat mengambil sampah organik. Sekolah kami melakukan hal ini.

Karena memang ada tanaman-tanaman dilingkungan sekolah yang membutuhkan pupuk. Memanfaatkan pupuk kompos berefek sehat bagi tanaman dan tanah karena alami. Tanaman subur dan tanah gembur. Selain itu, sekolah tak perlu mengeluarkan anggaran untuk membeli pupuk.

Bahkan, kami, guru dan karyawan, kadang juga meminta untuk kebutuhan pupuk bagi tanaman hias di rumah. Sekalipun kadang-kadang, tetap saja guru dan karyawan sangat beruntung.

Hal yang tak tampak langsung, namun sangat berarti adalah siswa di sekolah mendapat pengalaman langsung mengenai sampah organik yang sedemikian  diperhatikan serius.  Sampah ini harus dipilah dari sampah anorganik dan dikhususkan.

Selanjutnya, dimasukkan ke dalam mobil khusus dan diangkut ke lokasi pengomposan milik mitra lingkungan. Sayang, saya belum pernah melihat langsung proses pengomposannya. Tapi, saya meyakini bahwa proses yang berlangsung tak merusak lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun