Misalnya, ajudan. Sehingga, satu siswa yang sudah menjadi petugas ajudan tak membawakan perannya karena perannya diganti oleh ajudan dari pihak keprotokolan.
Untuk menjaga benak siswa ini, kami memasukkannya kedalam tim paduan suara. Untungnya ia mau dan menerimanya dengan senang hati. Sehingga, sekalipun perannya diganti, keceriaannya tetap ada.
Termasuk  sebetulnya peran pengatur upacara juga hendak diganti. Tapi, karena kami mengomunikasikannya bahwa momen ini istimewa yang tentu menjadi harapan dan kebanggaan siswa, pihak keprotokolan akhirnya mengizinkan siswa tetap menjadi pengatur upacara.
Tak hanya petugas yang harus disesuaikan dengan  keprotokolan. Posisi beberapa petugas pun harus diubah. Tapi, yang diraih, baik. Karena, siswa yang menjadi petugas tak mengalami kesulitan. Dalam gladi, mereka dapat mengikuti perintah keprotokolan. Dan, berhasil pula dalam pelaksanaannya.
Bagi sekolah, momen seperti ini tak disia-siakan. Sekolah memanfaatkannya untuk menunjukkan keunikan atau kelebihan. Tapi, belum tentu disetujui oleh pihak keprotokolan. Sekolah perlu mengomunikasikannya. Â Dan, kemungkinannya, disetujui atau ditolak.
Di sekolah tempat saya mengabdi, misalnya, dua kegiatan di luar upacara boleh dilakukan. Â Tapi, dalam pelaksanaannya, justru lebih dari dua kegiatan.
Karena, akhirnya, Penjabat (Pj.) Bupati Kudus, Dr. M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si., dapat juga, misalnya, meninjau perpustakaan dan  bahkan diwawancarai oleh siswa di Podcast Sajaku. Sajaku singkatan dari "Satu Jati Kudus".
Saya mengetahui bahwa pejabat sekelas bupati yang mau menjadi pembina upacara bendera (hari) Â Senin di sekolah, sudah ada. Artinya, di sekolah kami tak satu-satunya. Data ini dapat ditelusur melalui google. Tapi, memang jumlahnya belum banyak.
Bahkan, di Kudus, Jateng, misalnya, ini baru kali yang pertama. Sebelumnya, belum pernah ada. Maka, adanya kegiatan ini merupakan terobosan yang menarik. Dan, menurut saya, perlu dilakukan secara berkala seperti yang direncanakan oleh pemerintah Kabupaten Kudus saat ini.
"Berkunjung dan menjadi pembina upacara bendera di sekolah-sekolah akan saya lakukan secara bergantian. Ini yang kali pertama di SMP 1 Jati," kata Hasan Chabibie dalam amanatnya, yang disambut tepuk tangan peserta upacara.