Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjelang Lebaran (Boleh Jadi) Kriminal Menjamur, Lho!

28 Maret 2024   10:54 Diperbarui: 4 April 2024   09:41 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekalipun mengendarai berbareng itu sangat mungkin di antaranya (justru) ada pelaku kejahatan. Tapi, sangat kecil kemungkinan mereka melancarkan aksi jahatnya. Mereka tetap menghindari risiko yang besar. Tak mungkin mereka beraksi, tapi konyol.

Dalam mengendarai motor berbareng, seperti sudah disebutkan di atas, disarankan baik bagi pengendara lelaki maupun wanita. Sebab, target pelaku kejahatan dapat siapa pun. Tak peduli lelaki atau wanita. Ada peluang, eksekusi (jahat)  dilakukan.

Hanya, dalam kondisi mengendarai motor berbareng, peluang bagi pelaku untuk bertindak jahat sangat terbatas. Sebab, pengendara satu dengan yang lain saling "menjaga" meskipun di antara mereka tak ada kesepakatan.

Bahkan, sangat mungkin tak saling mengenal. Tapi, secara sosial, karena merasa sesama pengendara, mereka saling memedulikan.

Ketiga, menghindari jalan yang sepi. Karena, jalan yang sepi sering menjadi lokasi tindak kejahatan oleh pelaku terhadap siapa pun yang melewati. Pelaku kejahatan merasa aman karena tak ada orang (saksi) yang mengetahui tindakannya terhadap korban.

Beberapa kali tersiar informasi mengenai aksi begal, yang lebih banyak terjadi di jalan-jalan yang sepi pengguna. Ada yang sepi karena memang orang jarang melewatinya, termasuk pada siang hari. Tapi, ada yang sepi karena memang sudah sangat malam.

Baik di jalan sepi karena orang jarang melewati maupun di jalan sepi karena waktu banyak orang sudah beristirahat malam, tak disarankan untuk dilewati. Memilih saja jalan (tertentu) yang meskipun jaraknya agak jauh, tapi masih relatif ramai, sehingga aman yang dijumpa.

Sekalipun mungkin jalan termaksud sudah ada lampu penerangnya, tetap saja kurang aman dilewati jika dalam kondisi sepi. Kini, memang, sudah banyak jalan yang diberi lampu penerang. Tapi, belum tentu jalan yang sudah berlampu penerang ramai dilewati orang.

Keempat, memanfaatkan motor lama --pastikan motor tak mogok-- yang ada di rumah akan lebih aman ketimbang memanfaatkan motor baru dalam bepergian dalam jarak terjangkau. Sebab, pelaku kejahatan akan lebih mengincar motor yang lebih baru.

Sepengetahuan saya, banyak orang, yang tergolong orang kaya, malah mengendarai motor keluaran lama ketika bepergian dalam batas wilayah sekitar.

Saya meyakini, ini salah satu cara untuk melindungi dirinya dari target pelaku kejahatan. Karena pelaku tindak kejahatan tak memedulikan performa orang yang demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun