Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Susahnya Menemukan Ahli Kunci Panggilan

27 Januari 2024   21:01 Diperbarui: 27 Januari 2024   21:04 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi terjadi. Maksud saya tersampaikan dan sang ahli kunci panggilan menyanggupi. Deal! Kami meluncur ke sekolah, ke lokasi motor saya berada, setelah saya memastikan waktu sang ahli kunci panggilan siap ke alamat yang saya tunjukkan.

Ia tiba di lokasi motor, tak lebih sepuluh menit. Motor ditangani tak lebih sepuluh menit juga. Sudah selesai. Cepat sekali. Tak sebanding dengan lamanya saya ke sana ke sini mencari ahli kunci. Ini yang namanya profesional. Tak pakai lama!

Akhirnya, saya berhasil mengendarai motor ke rumah,  beriringan dengan istri, yang sejak awal membersamai saya berburu ahli kunci. Sesampai di rumah, motor dapat memasuki  tempatnya yang sudah ditinggal beberapa jam terakhir ini.

Epilog

Dalam pengalaman itu, saya mencoba merenung-renung. Ternyata ahli kunci panggilan sangat langka di daerah saya. Saya tak memiliki informasi tentang sedikit-banyaknya ahli kunci panggilan di daerah lain. Lebih banyak atau sedikit ketimbang di daerah saya. Saya tak tahu.

Kalau lebih banyak ketimbang di daerah saya berarti masyarakat di daerah saya belum dapat melihat (secara benar) bahwa ahli kunci panggilan  merupakan peluang usaha.

Sementara itu, kalau lebih sedikit berarti banyak orang di banyak tempat yang belum dapat melihat bahwa ahli kunci panggilan merupakan peluang usaha.

Atau (malah) mungkin dianggap tak menguntungkan. Kalau anggapan ini benar tentu ahli kunci panggilan di daerah saya sudah menutup usahanya. Tapi, faktanya, hingga kini masih buka dan terlihat menjadi lebih "hidup".

Karena, di  dinding kiosnya ada tulisan "Abdi Kunci Terima Panggilan". Ya, abdi kunci, bukan ahli kunci. Ini unik dan "menjual" banget. Tapi, kenyataannya, abdi kunci  tersebut tetap memberi layanan di kiosnya. Konsumen yang datang  di kios, dilayani.

Jadi, sang abdi kunci memerankan dua fungsi layanan. Yaitu, layanan panggilan dan layanan di tempat. Padahal, hanya sendirian.

Karenanya, saat ia memenuhi panggilan konsumen, kios ditinggal, jadi kosong --tanpa ada orang. Toh begitu, pernah saya mengetahuinya, kios masih buka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun