Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Mengenalkan Rempah kepada Anak agar Menghargainya!

18 November 2023   09:39 Diperbarui: 18 November 2023   09:42 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Seduhan rempah yang siap untuk dinikmati. (Dokumentasi pribadi)

Setiap malam, kami (saya dan istri) selalu minum seduhan rempah. Jahe, kunyit, lengkuas, dan serai. Tidak dikeprek, tapi diiris kecil-kecil. Diseduh dalam air panas. Setelah hangat, ditambah madu dan perasan jeruk nipis.

Seduhan rempah plus topping, siap diminum. Biasanya kami minum tanpa dibarengi dengan camilan atau makanan lainnya. Kami minum begitu saja. Dan, sudah.

Hanya, Anda saya beri tahu bahwa sehabis minum, sisa-sisa rasa di mulut dan aroma yang menguar ke lubang hidung adalah bagian lain yang justru ngangeni.

Bagian itu yang menurut saya --entah sugesti atau apa---memunculkan semangat dan gairah. Senang dan nyaman rasanya. Selain tentu saja, tubuh menjadi sehat dan segar.

Yang disebut terakhir ini tak perlu diceritakan. Semua orang pasti mengamini. Apalagi generasi yang leluhur, sudah pasti mengharap semua generasi turut menikmatinya  karena sudah mengetahui khasiatnya.

Itu sebabnya, karena kami sudah membiasakan diri menikmatinya, kami mencoba memersuasi si bungsu, yang kini sudah di bangku SMA. Bagi kami, langkah ini penting, sebab seusia si bungsu tentu lebih terasa manfaatnya untuk minum seduhan rempah.

Stamina tubuhnya akan lebih terjaga. Apalagi remaja seusia si bungsu pasti banyak aktivitas. Aktivitas di sekolah hingga sore. Belum lagi les. Belum lagi aktivitas gereja. Belum lagi tugas sekolah yang harus diselesaikan di rumah.

[Kami tak berpikir bahwa mengenalkan seduhan rempah kepada si bungsu, yang sudah berada di bangku Kelas X, sudah terlambat. Tak ada kata terlambat terkait dengan perihal ini. Kami saja mulai merasa ketagihan seduhan rempah setelah usia tua.]

Tapi, Anda pasti sudah dapat menebak. Tak mudah memengaruhi remaja seusianya mau minum seduhan rempah. Perlu perjuangan. Dan, hingga catatan ini saya buat, belum berhasil maksimal.

Sekalipun ia sudah mulai merasakan. Tak apa baru  sedikit-sedikit. Sebab, jatah ibunya yang digunakan baginya untuk  ia mencicipi. Itu saja harus dibimbing oleh ibunya. Jika sudah mencicipi, dari mulutnya pasti keluar keluhan bernada penolakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun