Sebab, setidaknya kulit saya tidak sekering dulu seperti ketika saya belum rutin melakukannya. Puji Tuhan!
Beberapa kenalan yang melakukan seperti saya melakukannya, memiliki kesan yang sama. Bahwa terapi air putih memiliki keajaiban menjaga kulit tetap sehat dan segar.
Tetapi ingat, bahwa kenyataan tersebut tidak bisa simsalabim abrakadabra. Ada proses panjang yang harus dilakukan. Teman saya merutinkan diri minum air putih sudah bertahun-tahun. Pun demikian saya dan beberapa kenalan.
Jadi, rasanya tidak mungkin dalam menjalani puasa agar kulit tetap sehat hanya dengan saat berbuka dan sahur minum air putih secara rutin. Sekalipun, misalnya, masing-masing tiga gelas.
Waktu hanya sebulan, selama puasa, sangat tidak sebanding dengan waktu bertahun-tahun.
Tetapi, saya meyakini Anda yang selama puasa ini mulai merutinkan diri minum air putih setiap menjelang sahur dan terus melanjutkannya secara setia ke depannya setiap bangun pagi sebelum ke belakang, kulit sehat dan segar pasti Anda dapatkan.
Tentu tidak harus tiga gelas dengan ukuran masing-masing isi lebih kurang 330 mililiter yang rutin diminum setiap paginya. Tidak. Sebab, setiap orang memiliki ukuran sendiri-sendiri.
Lebih sedikit pun boleh. Lebih banyak juga boleh. Asalkan rutin dan sesuai dengan kekuatan tubuh.
Itu terapi alamiah air putih agar kulit tetap sehat dan segar, tidak terlihat kering. Coba saja kalau Anda ingin membuktikan!
Saya pun meyakini bahwa saudara-saudara yang menjalani ibadah puasa kali ini tetap memiliki kulit yang sehat dan segar jika kebiasaan minum air putih secara teratur sudah bertahun-tahun dilakukan.
Air putih, ternyata --begini salah satu murid (putri) saya merespon ketika saya berbasa-basi  menanyakan kepadanya mengenai  agar  kulit tetap sehat selama puasa-- memiliki efek positif terhadap kulit saat melakukan wudu.