Dari sini saya melihat bahwa outfit tarawih kaum wanita cenderung warna seragam, yaitu putih. Tetapi, outfit tarawih laki-laki cenderung warna-warni. Bawahan berupa sarung, tetapi atasan ada yang baju koko, ada yang tidak.
Jadi, laki-laki lebih merdeka dalam hal mengenakan outfit tarawih. Tetapi, wanita lebih terikat dalam mengenakan pakaian tarawih. Ini yang saya jumpai saat berlangsung tarawih di musala sebelah rumah kami, Senin (10/4/2023).
Apakah di tempat lain seperti yang terlihat  di musala dekat rumah kami? Atau, ada hal yang berbeda? Saya belum mengetahui sebab saya belum menanyakan kepada teman-teman di tempat lain.
Yang jelas, outfit tarawih yang dikenakan oleh tetangga, baik laki-laki maupun wanita, tidak mengalami perubahan yang berarti. Tetap seperti yang dulu-dulu.
Dalam perspektif saya (justru) yang terpenting memang bukan perihal outfit tarawihnya, tetapi hati yang bertarawih. Sebab, jika mengikuti model, warna, dan lain-lainnya outfit tarawih, tidak akan ada habis-habisnya.
Karena, outfit tarawih bagian dari fashion. Sehingga, dipastikan selalu ada perubahan dari tahun ke tahun, seiring tren dunia fashion yang selama ini berkembang dan bertumbuh secara cepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H