Kenyamanan dan ketenteraman yang sama juga terasa di ruang laboratorium komputer, yang di dalamnya sedang berlangsung persekutuan doa yang diikuti oleh murid yang beragama Kristen dan Katolik.
Adanya persekutuan doa setiap pagi oleh murid-murid yang beragama Katolik dan Kristen saat Ramadan ini seolah(-olah) ajakan dari murid-murid yang beragama Islam yang sedang melakukan  tadarusan.
Dan, Â seolah(-olah) ajakan itu disikapi secara positif oleh murid-murid yang beragama Kristen dan Katolik melalui kegiatan persekutuan doa.
Keduanya melakukan aktivitas keagamaan yang diyakini mendekatkannya kepada Sang Khalik. Tadarusan menjadi media murid-murid yang beragama Islam dekat kepada Allah. Sementara itu, persekutuan doa menjadi media murid-murid Kristen dan Katolik dekat dengan Tuhan.
Selain itu, dalam pandangan saya, kedua kegiatan yang sangat rohani itu memberi dampak positif terhadap kegiatan pembelajaran. Sekurang-kurangnya, entah disadari atau tidak, murid-murid mempersiapkan diri dalam belajar sudah  "melibatkan" Sang Khalik.
Barangkali ini perlu ditegaskan oleh guru di hadapan murid agar murid semakin memiliki pemahaman yang benar mengenai pentingnya  peran Sang Khalik di dalam aktivitas belajar dan kelangsungan hidupnya. Juga peran Sang Khalik di dalam semua ciptaan.
Dengan penegasan itu diharapkan murid semakin memahami bahwa hidup harus rendah hati, mengucap syukur, saling peduli, saling menghormati dan menghargai. Pemahaman atau bahkan penghayatan tentang itu akan menjadikan hidup lebih bermakna.
Jadi, adanya tadarusan murid di masing-masing kelas dan persekutuan doa di ruang laboratorium komputer  --karena belum memiliki ruang persekutuan doa-- bukan hendak memisahkan mereka yang berbeda. Bukan!
Tetapi, lebih mengarah pada pentingnya menyediakan ruang bagi mereka untuk bisa lebih khidmat dan khusyuk dalam membangun hubungan iman dan percaya kepada Sang Khaliknya. Dengan begitu, suasana lebih menyentuh kalbu.
Tadarusan dan persekutuan doa merupakan bagian ibadah yang perlu dilakukan oleh setiap umat sesuai dengan agama dan keyakinannya. Bisa dalam perkumpulan di sekolah atau perkumpulan di bagian lain, termasuk perkumpulan di keluarga.