Keempat, pun ada guru yang menegur dan menasihati sekadarnya terhadap siswa yang bertengkar. Tidak sampai menyelesaikan persoalan hingga akarnya. Cukup meminta siswa yang terlibat untuk saling meminta maaf.
Padahal, belum tentu kemauan saling memaafkan itu sungguh-sungguh keluar dari kedalaman hati mereka. Boleh jadi hanya sebagai respon permintaan guru agar guru yang bersangkutan merasa senang.
Itu artinya dalam diri siswa masih tersimpan akar kepahitan. Yang, Â bukan tidak mungkin pada waktu lain hanya karena tersulut oleh perihal sepele, timbul pertengkaran lagi.
Melibatkan siswa
Oleh karena itu, diperlukan kepedulian guru dalam menyelesaikan persoalan siswa hingga tuntas. Penyelesaian secara tuntas yang dapat diterima semua pihak dipastikan dapat meneduhkan relasi antarsiswa bersangkutan.
Caranya, undang semua siswa yang terlibat dalam pertengkaran untuk bertemu dalam pendampingan guru. Melalui pertemuan itu, guru dapat menanyakan kejadian secara  kronologis.
Setiap siswa yang terlibat diberi kesempatan untuk menceritakan kejadian. Siswa yang lain menyimak. Dan, ia tidak boleh menyela cerita yang baru disampaikan sekalipun mungkin cerita tersebut menyudutkannya.
Itu sebabnya, guru harus mengarahkan bahwa cerita yang disampaikan harus utuh dan jujur. Guru tentu dapat mencermati setiap cerita yang disampaikan, apakah cerita tersebut benar atau sekadar dibuat-buat.
Kalau dalam pencermatan guru ternyata cerita tersebut dibuat-dibuat, maka guru harus mengingatkan siswa tersebut untuk menceritakan kejadian yang sesungguhnya. Tidak  menceritakan yang bersifat  menguntungkannya.
Pada titik ini guru memang perlu cermat. Berusaha tidak terlena oleh  cerita siswa. Mengikuti alur logika cerita siswa dan memahami setiap bagian ceritanya akan membantunya memahami kejadian sesungguhnya.
Sikap guru seperti itu berlaku juga terhadap siswa lain yang mendapat kesempatan bercerita berikutnya. Pencermatan alur logika cerita siswa tersebut pada akhirnya akan menuntun guru menemukan kesamaan atau perbedaan cerita dari semua siswa yang terlibat.