Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pendokumentasian Saat Kematian Anggota Keluarga, Untuk Apa?

24 Januari 2023   23:30 Diperbarui: 27 Januari 2023   16:45 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi saat ibadah penghiburan. (Foto: PEXELS/ Pavel Danilyuk via kompas.com)

Apalagi yang sering terjadi saat ada peristiwa kematian, kerabat berkumpul. Umumnya, keberadaannya lebih lengkap daripada ketika ada pesta pernikahan atau ulang tahun. Sehingga, terdokumentasi lengkap.

Hal itu selaras dengan semangat ungkapan ini. "Tidak datang saat bahagia tidak menyedihkan, tetapi tidak datang saat ada kedukaan sangat menyedihkan". Diakui atau tidak, ungkapan tersebut mendorong orang sedapat mungkin mewujudkannya.

Maka, dokumentasi, baik potret maupun video saat kematian, dapat menjadi sumber kerabat besar terjalin kembali. Ini yang sebetulnya kekayaan yang lebih berharga daripada harta benda. Sebab, kerabat adalah raga dan jiwa.

Selain itu, potret dan/atau video saat kematian dapat juga untuk refleksi dalam kehidupan. Bahwa ada kehidupan pasti ada kematian. Refleksi demikian dapat meningkatkan keimanan seseorang.

Dengan demikian,  potret dan/atau video saat kematian dapat digunakan oleh siapa pun. Tidak hanya untuk refleksi generasi mendatang dan yang terkemudian. Tetapi, dapat juga untuk generasi terdahulu yang masih menikmati kehidupan.

Melihat potret dan/atau video saat kematian anggota keluarga dapat menuntun generasi yang masih hidup menuju "jalan" benar yang disediakan Sang Khalik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun