Apalagi yang sering terjadi saat ada peristiwa kematian, kerabat berkumpul. Umumnya, keberadaannya lebih lengkap daripada ketika ada pesta pernikahan atau ulang tahun. Sehingga, terdokumentasi lengkap.
Hal itu selaras dengan semangat ungkapan ini. "Tidak datang saat bahagia tidak menyedihkan, tetapi tidak datang saat ada kedukaan sangat menyedihkan". Diakui atau tidak, ungkapan tersebut mendorong orang sedapat mungkin mewujudkannya.
Maka, dokumentasi, baik potret maupun video saat kematian, dapat menjadi sumber kerabat besar terjalin kembali. Ini yang sebetulnya kekayaan yang lebih berharga daripada harta benda. Sebab, kerabat adalah raga dan jiwa.
Selain itu, potret dan/atau video saat kematian dapat juga untuk refleksi dalam kehidupan. Bahwa ada kehidupan pasti ada kematian. Refleksi demikian dapat meningkatkan keimanan seseorang.
Dengan demikian, Â potret dan/atau video saat kematian dapat digunakan oleh siapa pun. Tidak hanya untuk refleksi generasi mendatang dan yang terkemudian. Tetapi, dapat juga untuk generasi terdahulu yang masih menikmati kehidupan.
Melihat potret dan/atau video saat kematian anggota keluarga dapat menuntun generasi yang masih hidup menuju "jalan" benar yang disediakan Sang Khalik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H