Saat situasi seperti apa mereka menggunakan bahasa khasnya, bahasa anak Jaksel. Dan, saat situasi seperti apa mereka harus menggunakan bahasa yang lain, misalnya, bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Hal itu adalah bagian dari upaya kita memberi ruang agar bahasa anak Jaksel tetap bisa berkembang. Pemberian ruang tersebut sekaligus menandai bahwa kita menerima keberadaan bahasa anak Jaksel.Â
Dengan begitu, komunitas pengguna (baca: anak Jaksel) dapat mengekspresikan gaya berbahasanya secara optimal. Bagaimana?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI