Umumnya mereka bersekolah di sekolah-sekolah pinggiran. Sekolah yang miskin. Tidak lengkap sarana dan prasarananya. Guru dan karyawannya boleh jadi dalam kondisi yang kurang menggembirakan. Lebih banyak mengabdi dengan honor kecil. Mungkin tidak sebanding dengan pikiran, tenaga, dan waktu yang dikeluarkan untuk siswanya.
Oleh karena itu, pemerintah melalui dinas pendidikan kabupaten/kota harus memfasilitasi guru-guru sekolah tersebut agar mereka tetap dapat mengedukasi para siswa  terkait dengan Covid-19  --syukurlah kalau mereka sekalian dapat memberi bantuan, setidaknya APD. Harapannya, agar anak-anak tetap survive pada masa pandemi korona ini. Sebab, melindungi mereka berarti menanam investasi masa depan bangsa.
Jadi, sebegitu bermakna tugas guru dalam PJJ pada masa pandemi Covid-19 ini terhadap siswa. Tidak sekadar mengajar, tapi melindunginya dari teror virus. Keberhasilan guru dalam konteks ini, tidak terletak pada kemampuannya mengantarkan siswa naik/lulus dalam sekolah, tapi dapat mengantarkan siswa --dengan tetap selamat-- Â melewati masa pandemi Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H