Di jagad maya, nama Eka Farm, sepertinya tidak asing lagi. Di banyak situs Eka Farm lebih dikenal sebagai penyedia beras organik, beras non kimia yang dihasilkan oleh para petani muda dari berbagai wilayah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Tetapi, siapa sebenarnya penggagas dan motor penggerak Eka Farm? Sehingga terbentuk sebuah jaringan kelompok petani beras organik di berbagai wilayah, pemasok beras organik, dan pemasar beras organik di berbagai kota di Indonesa, secara on line?
Ternyata dia bukan seorang petani, atau bukan sarjana pertanian. Dia adalah Husnil Afrizal Muttaqin, seorang ahli di bidang Applied physics, Lulusan Universitas Gadjah Mada ( UGM) Yogyakarta. Pernah bekerja sebagai Chief executive officer di Rumah Sehat Holistik dan Direktur Operasional CV Ekamatra Multikarya. Bidang yang sangat jauh dari urusan pertanian, apalagi urusan beras.
Dunia kesehatan dan rumah sakit ia tinggalkan, karena Husnil sejak tahun 2012 lalu lebih tertarik di dunia pertanian tanaman pangan, secara spesifik, pertanian organik. Satu langkah yang sangat luar biasa. Kenapa Husnil Afrizal Muttaqin, memilih jalur ini? Berikut penuturan panjang CEO Eka Farm, itu.
Bermula Dari Suka
Kampanye beras sehat, beras organik non kimia, beras anti arsenik, dan sejenisnya, ternyata telah membuat keluarga Hasnil Afrizal Muttaqin, terpikat.
Ia dan keluarga kecilnya, seperti kecanduan beras organik. Apalagi kampanye beras sehat membuat beras organik non kimia menjadi demikian polupler. Ungkapan tidak berlebihan karena dewasa ini banyak lembaga pangan terus  menggembor-gemborkan propaganda mengkonsumsi makanan organik. Atau lebih tepatnya, bahan pangan alamiah. Sebut saja beras organik, sayur organik, hingga buah-buahan organik.
Maka dimulailah petualangan baru oleh seorang Husnil Afrizal Muttaqin. Yakni merangkul banyak petani muda untuk memproduksi beras organik, dan ia juga membangun sebuah usaha penyalur beras organik bak secara manual maupun on line. Suka duka, menjajal dunia baru pun menampakkan hasilnya. Tahun 2017 yakni tahun kelima Eka Farm berdiri, seluruh produknya, sudah bisa dinikmati dalam kemasan yang bagus dan healty.
Bukan itu saja, Husnil juga membangun jaringan pasar untuk bhan pangan organik lainnya, seperti tepung garut atau irut, dan minyak goreng non kimia atau VCO. Seluruh usahanya ini ia kendalikan dari Gg Mawar 55, Jl Imogiri Barat, Sewon, Bantul. Yogyakarta. Tempat yang jauh dari keramaian, dan berada di epi sawah.
Sementara istrinya, Desi Rahmawati, seorang akunting, ikut terjun di sektor ini. Desi, sendiri, sempat mengecap sebagai karyawan di sebuah perusahaan herbal. Perempuan kelahiran Bantul 15 Desember 1987 ini, terbiasa menangani pasien sepuh yang menderita penyakit degenerative seperti diabetes dan jantung.
"Ternyata ketika dianalisis, banyak dari pasien-pasien tersebut sakit akibat mengkonsumsi makanan yang tak sehat.", ungkap Desi.
Dua keinginan yang menggebu untuk hidup sehat dengan bahan pagan organi inilah yag membuat Afrizal dan istinya kemudian sangat terkenal. Terutama di dunia maya. Dengan berat sehatnya.
Hasnil pria kelahiran Semarang, 18 April 1986 yang dulunya membuka usaha pengobatan komplementer seperti akupuntur dan konsultasi Gizi, ini berkesikesikesimpulan bahwa jika bangsa ini ingin sehat mak makanan yang diasupnya juga harus sehat. "Berangkat dari hal itu menumbuhkan kesadaran kami mulai mengkonsumsi makanan sehat. Ya organik ini solusinya.", tambah Hasnil.
Kegemaran mereka mengkonsumsi makanan organik terutama beras organik menthik wangi susu mengantarkan mereka pada teman seorang petani di daerah lereng Sumbing Magelang Jawa Tengah, yang berkonsentrasi pada pembuatan pupuk organik.
"Dari teman kami itulah kami mulai bekerja sama dengan seorang tenaga semacam Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di daerah Muntilan, Magelang yang memang tugasnya mendampingi serta membina petani padi organik. Barulah kami sebagai distributornya." , jelas Desi Rahmawati  menceritakan awal mula menjadi distributor beras organik.
Sistem packaging yang dilakukan awalnya hanya sederhana, belum menggunakan sealer. Mereka mengemas beras organik hanya dengan plastik yang kemudian dieratkan menggunakan stapler.
 "Awalnya sederhana sekali, sehari kami membungkus beras per satu kg dengan plastik dan stapler saja. Kalau dulu sih, satu bulan biasanya 100-200 kg beras yang kami jual." , tambah Ibu satu anak ini.
 Hingga kemudian seiring berjalannya waktu packaging pun semakin baik dengan dilabelkannya Eka Farm dan kemasan sudah dieratkan menggunakan sealer. Tak lama setelah Eka Farm berdiri yakni pada akhir tahun 2014, bergabunglah Bagus Tri Adjie, pria kelahiran Muara Beliti 26 Januari 1992 pada perusahaan distributor beras organik yang kini telah resmi menjadi PT Natural Utama Nusantara ini.
 Diakui oleh Desi yang lulusan Akuntasi ini bergabungnya Bagus sangat membantu Desi dan Hasnil dalam menjalankan usaha.
"Bagus bertugas menjalankan manajemen perusahaan (operasional), suami saya di bagian marketing online sedangkan saya mengkoordinir petani mitra serta urus reseller. Kebetulan Bagus lulusan Teknik Industri, jadi cocok lah pegang manajemen perusahaan. ".
Eka Farm menerapkan sistem kontrak dengan petani binaan yang sekarang sudah berjumlah 30 petani. Sistem kontrak ini efektif memotivasi petani yang semula bertanam secara konvensional beralih ke organik dengan diberikannya uang muka pada awal kontrak.
"Ini kami lakukan agar petani percaya bahwa ketika mereka panen nanti akan ada yang membeli hasil panen mereka.", terang Desi menjelaskan alasan memberikan uang muka di awal kontrak.
Mesti sejujurnya di lapangan masih ada juga petani yang nakal tidak mematuhi kontrak dengan ditandai menurunnya kualitas ataupun kuantitas. "Kalau sudah begitu, hukumannya ya kami tidak akan membeli hasil panen mereka selama dua tahun.", ujar Desi lagi.
Selain bekerja sama dengan petani binaan yang berada di Magelang,  Delanggu, dan  Klaten, Eka Farm juga bekerja sama dengan Asosiasi Petani Muda  di Wonogiri dalam penyediaan beras organik.
Kebetulan beras organik dari Asosiasi Petani Muda  tersebut sudah bersertifikat, yakni sertifikat telah teruji di lab Universitas Gadjah Mada (UGM) dan juga sertifikat internasional Seloliman. Asosiasi  Petani Muda di Wonogiri Jawa Tengah  ini menangani proses on farm dari tanam, penggilingan dan penyimpanan gabah.
Kemudian sistem distribusi ditangani Eka Farm. Tak seperti yang dibayangkan bahwa hasil pertanian organik seperti beras organik akan dibeli oleh pemerintah, nyatanya pemerintah belum begitu perhatian. Kondisi di lapangan hasil pertanian melimpah tapi hasil tersebut belum bisa dikeluarkan dalam bentuk komoditas dagang. Disinilah peran Eka Farmsebagai jembatan distributor penjualan beras organik.
Berbagai cara marketing dijajal Eka Farm, seperti yang tertera pada websitewww.eka farm.com yang menawarkan reseller beras organik produk mereka. Sebenarnya tak hanya beras organik menthik wangi susu saja yang mereka jual, produk lainnya seperti beras merah, beras hitam, beras coklat, beras diabetes, beras diet, tepung beras merah, tepung beras hitam, dan tepung garut.
 Selain itu produk turunan beras seperti sereal beras hitam dan sereal beras merah juga menjadi produk andalan Eka Farm. Tak puas dengan produk yang sudah ada. Eka Farm berinovasi dengan produk sereal beras coklat yang segera diproduksi.
Luasnya pasar Eka Farm terlihat dari sebaran reseller aktif yang sudah mencapai 30. Mereka tersebar di beberapa kota besar di Indonesia seperti Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, Bandung, Medan, Samarinda dan Banjarmasin.
Beras organik Eka Farm memang lebih menyasar ke pangsa menengah ke atas, sehingga kami banyak mengajak ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di perumahan untuk menjadi reseller. Tapi bukan berarti  Eka Farm tidak menyediakan produk yang dijual pada pangsa menengah ke bawah, karena ternyata mereka juga menyiapkan produk dengan kualitas beras yang sama namun hanya berbeda di kemasannya.
Tak hanya menawarkan kerjasama dalam bentuk reseller, Eka Farm juga rajin mengunggah artikel-artikel tentang pentingnya mengonsumsi makanan organik di website mereka. Tujuannya menjadikan makanan organik solusi keluarga sehat bahagia dapat terlaksana.
Ketika ditanya apa target Eka Farm ke depan, dengan penuh harap Desi mengatakan bahwa Eka Farm sedang melakukan penjajakan untuk ekspor ke Amerika. Berkat Husnil, kini menjual beras organik, semakin canggih, semakin keren, dan profesional. Dalam benaknya, Husnil Afrizal Mutaqien, mematok sebuah cita-cita luhur, ia ingin menjadi penyedia pangan sehat baid di pasar nasional maupun internasiol.
Salam Pak Dhe Gondo
Be Rice Be Healty.......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H