Mengenakan berbagai perlengkapan layaknya prajurit keraton, ribuan bregada ini melangkah dengan mantab diringi dengan musik khas bregada. Ribuan pasang mata pun enggan untuk melewatkan hal tersebut.
Tak sedikit dari masyarakat yang rela berdesak-desakan hingga memanjat pagar untuk sekedar menyaksikan puluhan kelompok bregada tersebut.
Peserta festival ini, adalah kelompok-kelompok warga dari berbagai wilayah di Yogyakarta yang menyerupai bergodo prajurit kraton. Mereka biasanya tampil dalam acara-cara ritual adat di wilayahnya masing-masing, Â tetpi mereka bukan prajurit kraton betulan.
Lalu, mereka ini disebut sebagai Bergodo Rakyat. Melalui acara ini, diharapkan seluruh bregada rakyat memiliki kesempatan untuk tampil pada perhelatan akbar. Pasalnya, kesempatan bagi para kelompok bregada rakyat ini terbatas. Biasanya bergada rakyat hanya tampil  pada acara  Merti Dusun atau peringatan hari jadi kabupaten atau kota.
Festival Bergodo ini menempuh jarak kurang lebih dua kilometer, yakni dari Alun-alun Kota Wates kemudian berakhir di Gedung DPRD Kulon Progo.
Ada yang beda dari festival Bergodo sebelumnya, pada festival kali ini sebelum melakukan kirab  terlebih dahulu dibacakan ikrar kesetiaan terhadap Pancasila, NKRI, Kasultanan Yogyakarta serta Kadipaten Pura Pakualaman sebagai bentuk manifestasi keistimewaan DIY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H