malam selalu menggoda untuk ku-cumbu
bak air jernih, ia selalu bisa memantulkan semua tentangku
pun ia selalu bisa membuatku tertunduk
atas jejak yang selama ini aku bentuk
Â
sunyi malam ini kian syahdu dengan nyayian nocturnal yang merindu
membuatku membayangkan terbujur kaku diatas tandu
kendaraan yang akan mengantar raga ke liang pesakitan abadi
dimana kebohongan tak mampu mengambil posisi
Â
(di)sisa waktuku
bisakah tangis menghapus kesalahan yang terlampau banyak?
mungkinkah sujud bisa melebur dosa yang terlanjur mengerak?
dan mampukah sesal membuatku tidak merasakan hukuman dalam timbunan tanah kelak?
Â
pertanyaan yang sampai saat ini tidak kutemu jawabnya
meski semua saraf pemikirku bekerjasama
dan pada akhirnya, aku hanya bisa memejamkan mata
membiarkan Ia menuntunku harus begaimana, diwaktu yang tersisa.
Â
Â
Penjara suci,
-pakdhe-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H