Mohon tunggu...
Anang E.
Anang E. Mohon Tunggu... -

saya orang jawa asli tanpa campuran apa-apa, lahir di kota kecil di jawa timur, dan baru menginjak kota besar setelah masuk kuliah yang sebelumnya tidak terbayang, sekarang bekerja di ibukota dan tinggal di sekitaran ibukota, maklum bisanya memang segitu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Telepon 129

4 Februari 2010   14:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:05 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Adakah diantara saudara-saudara semua yang tahu, nomor telepon siapakah 129 itu? Saya juga tidak tahu sampai dengan beberapa menit sebelum saya menulis ini, saya sedang menonton acara televisi, sebuah acara perbincangan yang membahas tentang seorang ibu yang meninggalkan anaknya terkunci hingga 5 hari. Dalam perbicangan itu hadir si ibu, wakil dari komnas anak dan seorang dirjen di depsos.

Kembali ke 129 tadi, sewaktu pembawa acara menanyakan tentang permasalahan ibu itu ke pak dirjen, dijawab bahwa sebenernya depsos sudah punya yang namanya telepon sahabat anak dengan nomor 129, dimana anak-anak bisa menelepon jika ingin mengadu. Walah..... serasa pengen teriak, saya yang kuper atau memang angka 129 itu yang gak pernah kedengeran?????

Bagaimana mungkin anak-anak tau 129 kalau selama ini tidak pernah ada sosialisasi, boro-boro sosialisasi, dari menterinya aja gak pernah saya dengar ngomongin soal ini (bahkan pembawa acaranya pun juga kaget karena baru tahu.. walah) jangan-jangan ini baru dibentuk tadi sore...............

Ketika dari komnas anak bertanya "trus kalo anak-anak telepon ke 129 dan bilang 'saya lapar' apa yang akan diperbuat operator?" diemmmmmmmmmmmmm.. gak ada jawaban....

Ketika ditanya jam kerja 129 dari jam berapa? dijawab dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore.............. Walahhhhh lha trus kalo kejadian malem gimana? diemmmmmm gak ada jawaban...

Whoalah indonesia tercinta....... kok ya gak pinter-pinter..... kapan majunya kalo begini........................

Cukuplah sedikit gerundelan ini... mo nerusin nonton pak dirjen lagi.........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun