Mohon tunggu...
Anang E.
Anang E. Mohon Tunggu... -

saya orang jawa asli tanpa campuran apa-apa, lahir di kota kecil di jawa timur, dan baru menginjak kota besar setelah masuk kuliah yang sebelumnya tidak terbayang, sekarang bekerja di ibukota dan tinggal di sekitaran ibukota, maklum bisanya memang segitu.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pakai Askes?

29 Januari 2010   02:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:12 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Barangkali semua sudah tau apa itu askes, apalagi yang punya keluarga PNS. Dengan jumlah klien yang saya yakin sangat besar karena semua PNS dah pasti jadi klien Askes dan premi yang terus mengalir anti mampet karena dipotong langsung dari gaji, harusnya PT. Askes bisa lebih maju dan inovativ dibanding asuransi kesehatan lainnya yang harus mencari-cari klien. Namun sepertinya kondisinya malah terbalik, PT Askes seperti ketinggalan dalam urusan yang satu ini (tapi bukan gara-gara klien wajib dan premi wajib kan yang bikin males inovasi dan memperbaiki kinerja). Apalagi banyak klien PT Askes yang notebene PNS dengan gaji yang tidak besar yang sangat membutuhkan asuransi kesehatan, alangkah senangnya mereka andai semua masalah kesehatan dapat ditanggulangi dengan baik dengan mengikuti Askes. Memang tidak semua pelayanan yang diterima pengguna Askes itu buruk, tapi bukan berarti tidak ada keluhan dan bukan berarti kemudian PT. askes tidak berinovasi kan (saya yakin sih tidak). Keluhan yang paling sering adalah diskriminasi pengguna kartu Askes dibanding pengguna asuransi kesehatan lainnya, proses yang ribet dan seterusnya. Kalau boleh berandai-andai :

1. Andai PT. Askes bekerjasama dengan rumah sakit seperti asuransi kesehatan lainnya, pasti rumah sakit akan memperlakukan pengguna kartu Askes sama seperti pengguna asuransi kesehatan lainnya.

2. Andai PT. Askes mengeluarkan kartu debit untuk berobat (tentu dengan plafon tertentu), sehingga pasien tidak perlu mengeluarkan uang dan ribet untuk mengurusnya lagi di PT. Askes, dan tentunya PT. askes juga tidak ribet ngurusin permohonan reimburst ini. (asuransi lain malah sudah lama menggunakan kartu ini)

3. Andai kartu Askes bisa digunakan di semua rumah sakit tanpa perlu rujukan dari Puskesmas, barangkali untuk kondisi perkotaan dimana sudah banyak rumah sakit berdiri, orang akan cenderung untuk langsung ke rumah sakit daripada harus ke puskesmas terlebih dahulu.

4. Sepertinya cukup berandai-andainya........... barangkali tar kalo ada ditambahin lagi....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun