Mohon tunggu...
Muhammad Harpani
Muhammad Harpani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Baca - Tulis - Gambar

Belajar Konsisten, Abaikan Mood

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Solusi Mikro BMT, Makroprudensial Nasional Aman Terjaga

28 Agustus 2020   09:35 Diperbarui: 28 Agustus 2020   09:35 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upah yang saya bayarkan per minggu, menjadi bahan bakar bagi ketiga tukang dan kenek yang membangun rumah saya. Dapur ngebul, anak-anaknya dapat uang jajan, ekonomi warung langganannya pun terkerek.

Saat melakukan cicilan, saya usahakan untuk tepat waktu dan tepat nominal. Cicilan saya lancar, catatan keuangan BMT pun terhindar dari yang namanya kredit macet. Bersama dengan cicilan pembiayaan dari anggota BMT yang lain, dana segar pun menjadi terkumpul. 

Cash flow BMT sehat, bisa untuk menggaji karyarwan dan membayar operasional kantor, dan yang lebih menyenangkan lagi, bisa untuk memberikan pembiayaan lagi kepada pedagang kecil lain seperti Asma.

Artinya, dengan melakukan transaksi -- meskipun terkesan hanya untuk kepentingan pribadi, telah banyak menggerakkan roda perekonomian di dalam beberapa apek kehidupan. Contoh dalam kasus saya : Lingkaran BMT dan nasabahnya, Lingkaran toko material dan supplier-nya, Lingkaran Tukang dan keluarganya+warung tetangga, dan seterusnya.

Vice versa, dengan menggunakan logika yang sama, kita juga bisa membayangkan, apa jadinya jika saya macet membayar cicilan? Dan saya menjadi salah satu angka statistik yang mewakili kebanyakan nasabah di BMT? Maka bakal ada kredit macet yang akan mengganggu sistem ekonomi secara makro.

Pembayaran saya macet, pencatatan keuangan BMT menjadi berantakan, cash flow terganggu dan yang pastinya, tidak terkumpul dana segar untuk membantu para pengusaha kecil untuk menjalankan roda bisnis UMKM-nya. Lapak pun menjadi sepi, bahkan mungkin tutup. Dan terciptalah pengangguran. 

Penggangguran menciptakan kondisi yang bisa saja tak terprediksi. Arus konsumtif masyarakat menurun, roda perekonomian menjadi lesu, bisa turut menaikkan angka kriminalitas.

Dan itulah mengapa, saya bisa memaklumi dan sekaligus membenarkan, kala pemerintah berupaya melakukan langkah-langkah strategis dalam menstimulus kemampuan ekonomi masyarakat guna bangkit menghadapi dampak pandemi Covid-19 ini.

Mulai dari pencairan gaji ke-13 bagi PNS/TNI, pencairan dana pra kerja yang terkena dampak  PHK, dan yang baru-baru ini insentif untuk karyawan swasta yang terdampak Covid-19, dengan besaran sama dengan penerima kartu Pra Kerja.

Semuanya, menjadi ikhtiar pemerintah agar ekonomi masyarakat di tingkat paling bawah, dapat kembali bergerak. Transaksi terjadi dan roda ekonomi mikro pun berputar.

Dengan demikian, solusi mikro BMT bisa menjadi jawaban bagi masyarakat untuk mendapatkan pendanaan segar sekaligus menjadi bagian tak terpisahkan dari ketahanan ekonomi secara lebih luas, makroprudensial pun aman terjaga. 

Tabik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun