Mohon tunggu...
Pakde Ndori
Pakde Ndori Mohon Tunggu... Operator - Operator Warnet

Seorang Penjaga Warnet yang selalu tersenyum ramah kepada pelanggan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Instropeksi Diri Wali Kota Petahana yang Lebih Banyak Hadirkan Kontroversi dan Bukan Prestasi

11 Juli 2024   00:08 Diperbarui: 11 Juli 2024   00:09 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Terlepas dari kedatangan lembaga 3 huruf paling menakutkan di negeri ini, Mbak Ita sepertinya belum mampu mengukur diri dengan paripurna. Ia sepertinya lebih bangga dielu-elukan, dipajang fotonya di sudut kampung dengan tulisan "Terima kasih mbak atas pembangunan selokan di kampung kami", daripada nyata membangun perekonomian Semarang.

Karenanya wajar jika kemudian sosok Yoyok Sukawi merasa perlu turun gunung, melepas statusnya sebagai anggota DPR RI, demi mengabdikan dirinya untuk Semarang yang mungkin dirasanya stagnan usai era kepemimpinan Mas Hendi. Juga nama Sekda Iswar Aminuddin, salah satu ASN berprestasi di lingkup Pemkot Semarang, yang memiliki asa serupa.

Begitu pula manusia paling dikuyo-kuyo oleh Mbak Ita, si camat viral Ade Bhakti yang datang dengan modal followers ratusan ribu dan konten menarik anak muda utamanya dari Gen Z, yang menjadikan kuda hitam dalam percaturan politik kota ini. Jangan lupakan pula kekuatan organisatoris sekaligus pengusaha, Arnaz Andrarasmara yang ternyata menuruni darah organasasi dari om-nya, Hendrar Prihadi.

Lalu muncul pula nama Ketua Fatayat NU Jateng Tazkiyatul Muthmainah juga profesional Adi Setiawan yang juga mantan Dirut PDAM. Semua nama ini merasa turun tangan, mengabdikan dirinya untuk Semarang demi melihat Kota Semarang yang lebih baik ke depannya, bukan semakin mundur adanya seperti kala dipimpin Mbak Ita.

Tentunya sebagai warga, kita berharap dan akan mendukung dengan segenap hati, calon walikota yang memang memiliki integritas dan mampu mengayomi semua pihak. Bukan sosok pemimpin yang justru sibuk dengan kontroversinya demi melihat Semarang melesat maju, menyamai status berbagai kota metropolitan lain di Indonesia.

Sekaligus membuat bangga seluruh warganya dengan prestasi riil yang dapat dirasakan. Tak ada salahnya petahana melakukan mawas dan instropeksi diri, karena memang lebih banyak kontroversi dibanding prestasi.

Salam perubahan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun