Mohon tunggu...
Pakde Selo
Pakde Selo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berapa Sih Jumlah Wijen pada Onde-Onde?

19 Desember 2017   10:33 Diperbarui: 20 Desember 2017   16:36 3718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngopi ditemani Onde Onde | dok. pakde selo

Halo, selamat pagi/siang/malam para pembaca yang budiman jaya. Perkenalkan, saya -- Pakde Selo. Kata "Selo" itu berasal dari bahawa Jawa, yang berarti "waktu luang", atau santai. Jadi, ya Pakde ini punya banyak waktu luang, alias santai. Karena punya banyak waktu luang, kadang pakde ini melakukan hal-hal yang ndak penting. Gak penting tapi kalo ndak dikerjakan, bikin penasaran, misalnya menghitung jumlah wijen Onde-onde ini.

Suatu ketika, Pakde lagi ngobrol sama teman, anggap saja nama teman tersebut Sukirman (nama disamarkan, biar Dia ndak terkenal). Kami ngobrol sambil ditemani kopi aseli (bukan kopi gunting) dan Onde-onde.

"Lek Su, piro yo jumlah wijen sik tememplek neng onde onde iki" (Lek Su, berapa ya jumlah wijen yang nempel di onde onde?) tanya Pakde pada Lek Sukirman.

"Yo mbuh, opo aku tau ngitung! Kober men!" (ndak tau, apa aku pernah ngitung, sempet2nya!). jawab Lek Sukirman dengan nada tinggi.

"ditebak lek, piro jumlahe?" (tebak berapa jumlahnya) Kejar Pakde

"Loro koma telu trilyun wijen" (dua koma tiga triliun wijen) jawab Lek Sukirman dengan mantap.

"lhah, kok podho mbek dugaan korupsi katepe eletrik" Pakde bingung

"elektronik, pakde!" koreksi Lek Sukirman

"yo kui lah!. Piro lek, ora waton lho jawabe!" Pakde masih berharap Lek Sukirman menebak dengan serius.

"lha mbuh, ngelu mikir jumlah wijen. Pangan ae wis" Lek Sukirman menyantap onde onde lagi dan lagi.

Terhitung sudah 6 onde onde yang dihabiskan Lek Sukirman, tetapi tidak membuahkan hasil dugaan jumlah wijen pada onde onde tersebut.

Penasaran dengan Kandungan dan Manfaat Wijen

wijen | dok. pakde selo
wijen | dok. pakde selo
Tak hanya pada jumlah wijen pada onde onde, pakde juga penasaran dengan kandungan dan manfaat si kecil wijen. Rasa penasaran ini muncul karena wijen kerap ditemui sebagai topping pada berbagai makanan ringan. Yang kemudian membuat pakde mikir, kenapa wijen harus ditaruh pada makanan ringan tersebut? Apa kandungan dan manfaatnya?

Setelah bertanya pada Mbah Google, terjawablah pertanyaan tersebut. Ternyata, wijen yang berasal dari tumbuhan dengan nama latin Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L ini mengandung banyak unsur yang dibutuhkan manusia. Meski kecil, ternyata biji wijen merupakan bahan pangan yang memiliki kalori tinggi, yaitu 555 kal/ 100 gram. Wijen mengandung serat, minyak nabati, protein, vitamin, karbohidrat, zat besi, sodium dan lain lain. Wah, jebul banyak kandungan baik untuk tubuh kita ya.

Dengan kandungan tersebut, sudah dapat ditebak apa manfaatnya untuk tubuh manusia. (aslinya pakde ndak bisa nebak apa manfaatnya, wong taunya dari mbah Google. Tapi anggap saja pakde bisa nebak nggih, biar kelihatan pinter). Minyak nabati wijen bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan menjaga kesehatan jantung. 

Kandungan vitamin dan mineral dalam wijen berguna untuk menangkal radikal bebas. Biji wijen juga bermanfaat untuk pembentukan kolagen yang berfungsi memperkuat jaringan otot, kulit dan rambut. Bahkan, katanya...katanyaaa... biji wijen biji wijen memiliki potensi untuk dapat meningkatkan vitalitas. Masih banyak lagi manfaat yang dijabarkan oleh mbah Google.

Bertanya Jumlah Wijen Ke Pembuat sekaligus Penjual Onde-onde

Setelah tau kandungan dan manfaat wijen, pakde justru makin penasaran dengan jumlah wijen ada onde onde: berapa besar manfaat wijen yang kita dapat dari makan onde onde? pertanyaan sekaligus rasa penasaran ini harus terjawab!

Beberapa hari setelah ngobrol dengan Lek Sukirman terkait jumlah wijen onde onde, pakde nekat bertanya langsung ke pembuat onde onde yang menjajakan onde ondenya di salah satu jalan di Jogja. "Mbak, ngapunten, saya nanya serius nggih, berapa sih jumlah wijen di satu onde onde ini" tanya pakde pada Mbak penjual onde onde yang tengah menggoreng onde onde.

"wah, gak tau pak, gak pernah dihitung,hahahaa..." begitu jawaban Mbak pembuat onde onde. Beliau justru tertawa keras, dianggap pakde sedang bercanda, padahal serius pengen tau. Akhirnya pakde pulang tanpa mendapat jawaban, pulang hanya membawa onde onde yang masih hangat yang saya beli dari Mbak tersebut.

Pakde masih amat sangat penasaran, berapa jumlah wijen pada makanan yang dibawa dari Tiongkok ke Nusantara saat jaman Majapahit ini? Karena rasa penasaran ini begitu menggantu pikiran, bahkan membuat pakde tidur ndak nyenyak dan makan ndak enak ini, akhirnya pakde putuskan untuk menghitung sendiri.

Langkah Pertama: Memisahkan Wijen dari Kulit Onde Onde

Salah satu cara menghitung jumlah wijen secara akurat ya dengan melepaskannya dari onde-onde, lalu menghitungnya satu persatu. Pakde tak butuh waktu lama untuk menggunduli onde onde, mencopot semua wijen pada satu onde onde, hanya butuh waktu sekitar 10 menit.

Wijen sudah copot semua | dok pakde selo
Wijen sudah copot semua | dok pakde selo
Saat mencopoti wijen ini, pakde sangat berhati hati, sebab tak jarang wijen yang mencelat, melanting ke mana-mana. Kan repot nyarinya. Jadi ya harus hati-hati. Nah, beginilah penampakan onde onde yang sudah gundhul, ndak ada wijennya.

Proses Menghitung Wijen

Setelah biji wijen pakde pisahkan dari onde onde, langkah selanjutnya adalah menghitungnya satu persatu. Cukup merepotkan sih, tapi karena pakde ini santai dan sabar, ya pakde lakoni menghitung.

Awalnya, pakde menduga jumlah wijen pada satu onde -- onde sekitar 300 -- 500 biji. Tapi, setelah menghitung sejumlah 100 biji wijen, ternyata sisanya masih buanyaak banget. Jangan jangan bener kata Lek Sukirman, jumlah wijennya sampe 2,3 Triliun. Waaah... kapan rampunge le ngitung?

Masih dengan sabar, pakde terus menghitung wijen yang tersisa. Beginilah proses mengungkap misteri jumlah wijen ada onde onde. Ini sengaja pakde bikinkan videonya, sebagai bukti bahwa hasil hitungan itu bener, bukan asal nebak. Bukan HOAX, hehehe...


Sudah itu saja, salam santai dan bahagia selalu, hehehee....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun