Di malam ketiga membuat kesalahan, Paris dan Helen larut dalam api cinta yang membara, sehingga Paris memutuskan mengajak Helen pergi dari Sparta dan membawanya ke Troya, karena mereka tak mau berjauhan, terpisah jarak dan waktu. Pemicu Paris mengajak Helen karena Helen mengeluarkan kalimat sakti “I'm not afraid of dying, I'm afraid of tomorrow. I'm afraid of watching you sail away and knowing you'll never come back.” Pria manapun di dunia, kemungkinan besar akan lumpuh otaknya jika wanita yang dicintainya mengatakan hal seperti ini. Iya gak sih?
Paris dan Helen gak mau Long Distance Relationship (LDR), mungkin juga karena jaman itu belum ada telpon dan smartphone. Jaman sekarang, LDR tidak masalah untuk dijalani, sesuai apa yang dikatakan sahabat Saya, mba Ifani “LDR gak masalah, walo jauh di jarak, jauh di mata, tapi tetap terasa dekat di hati, karena bisa telpon, text dan video call setiap hari, yang penting ada WIFI gratis.”
Bicara tentang kesalahan yang disadari, namun terus diulangi oleh Paris dan Helen, Saya mau bertanya ke taman-teman pembaca.
Pernahkan teman-teman merasakan salah jatuh cinta? Baik salah waktu, salah tempat, atau jatuh cinta ke orang yang salah? mungkin jawabannya pernah. Kalo teman-teman pernah merasakan salah jatuh cinta, Saya Cuma mau meluruskan saja, itu sebenarnya bukan salah jatuh cinta, bukan cinta yang salah, tapi Cuma perasaan teman-teman saja.
Sebab, pada prinsipnya cinta itu tak pernah salah, cinta juga tak pernah benar, ia selalu ada di tengah-tengah, di antara benar dan salah. Jika perasaan salah jatuh cinta muncul dipikiran, itu artinya teman-teman tidak benar-benar jatuh cinta, karena kalo seseorang jatuh cinta, otaknya lumpuh, ia tak bisa berpikir, sampai ada yang mengatakan “Jika sedang jatuh cinta, maka kotoran ayam terasa coklat. Begitu juga sebaliknya, jika sedang benci setengah mati, maka coklat terasa kotoran ayam.”
Seseorang yang sedang jatuh cinta akan merasakan rindu yang sangat besar menghujam dada, rasa ingin bertemu begitu menggebu, dan setelah bertemu, apalagi kalo bertemu di hotel transit, sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi, saya pernah menuliskannya di link berikut http://www.kompasiana.com/pakde_kartono/kisah-anak-muda-pacaran-check-in-di-hotel-transit_552cb1866ea834374e8b45fd Urusan rindu-rinduan ini, Desol dan Dewi Pagi paling jago meramunya dalam bahasa puitis di puisi-puisinya.
Pasangan yang di mabuk asmara, saat bertemu minimal akan berpelukan lama dan berciuman mesra. Jika berpelukan dan berciuman di rasa kurang seru, biasanya pasangan yang dimabuk cinta dimabuk asmara tersebut akan melakukan Blow Job (oral sex). Satu pesan Saya, jika keasikan melakukan blow job (oral seks) dan ada sperma pria yang tertelan wanitanya, jangan khawatir, jangan takut wanita tersebut akan hamil, atau tumbuh pohon sperma di perutnya, karena sperma yang tertelan tidak akan menyebabkan kehamilan, justru banyak manfaatnya bagi wanita yang menelannya, baik sengaja maupun tidak sengaja, Saya pernah menuliskannya di link berikut http://www.kompasiana.com/pakde_kartono/manfaat-menelan-sperma-dan-efek-sampingnya_552fe84c6ea8342b648b45c4
Akhir dari kisah kasih asmara adalah pasangan dimabuk cinta dimabuk asmara tersaebut mengikat janji setia sehidup semati dalam ikatan pernikahan yang suci dan sakral. Saya salut dengan pasangan yang pacaran dalam waktu lama, tidak tergoda dan pindah hati pindah body ke orang ketiga atau keempat atau kelima, tetapi terus menikah, dan merasakan malam pertama bersama pasangannya tersebut, saya pernah menuliskannya di link berikut http://www.kompasiana.com/pakde_kartono/cerita-dewasa-malam-pertama-pengantin-baru_55294c84f17e61035c8b456d
Pernikahan yang dijalani berlangsung lama, tetap tidak tergoda dan pindah hati pindah body ke orang ketiga atau keempat atau kelima, tidak bercerai dan berhasil mempertahankan rumah tangga sampai kematian memisahkan. Hal ini sesuai ajaran di agama Katolik “Apa yang dipersatukan Tuhan tidak boleh dipisahkan oleh manusia.” Dan sesuai ajaran agama Islam “Perceraian adalah perkara halal yang paling dibenci Allah.” Karena Saya beragama islam, maka Saya mau bahas yang ajaran islam saja.
Akhir kata, Saya senyum-senyum sendiri membaca tulisan kompasianer Pebrianov dan Desol. Pebrianov menuliskan “Puisi Untuk Desol” , Desol membalasnya dengan menuliskan “Bunuh Aku, Pebrianov” , Pebrianov membalas lagi dengan puisi berjudul "Kubunuh Kau Dengan Kelelakianku, Desol!"
Baik Pebrianov dan Desol adalah Tuhan atas aksara-aksara yang mereka tuliskan, mereka bebas bermain kata-kata, sebebas Pakde Kartono menuliskan tentang seks dan lika likunya, yang walaupun Saya publish beberapa waktu lalu, tapi terasa terus fresh dan selalu dicari informasinya karena saking mantab dan kerennya ulasan dan pembahasan Pakde Kartono, tidak heran tulisan-tulisan tersebut sukses menangguk jutaan pembaca, yang sampai membuat kompasianer kondang mas Sayeed a.k.a mba Anu dan mba Vita 'Horas' Sinaga berkomentar.