Penetapan TERSANGKA seseorang di KPK harus melalui gelar perkara. Penyidik dan komisoner KPK harus sepakat bahwa telah cukup 2 alat bukti untuk menetapkan seseorang sebagai TERSANGKA, karena KPK tidak bisa menghentikan penyidikan yang dilakukannya. Penetapan TERSANGKA yang main-main seperti saat Abraham Samad dan Bambang Widjajanto menetapkan Budi Gunawan, di mana dalam konferensi pers baik AS maupun BW memamerkan kertas kosong Sprindik yang tidak ada nama penyidiknya jangan pernah terjadi lagi. Itu perilaku penyalahgunaan wewenang dan sungguh memalukan. Penegakan hukum koq jadi mainan. Untungnya hokum itu barang yang absurd, sehingga dijadikan mainan tidak marah. Kalo Putri Indonesia dijadikan mainan, ia pasti marah dan menuangkannya di infotainment.
Lebaran yang Mengenaskan
Dengan ditahannya OC Kaligis menjelang lebaran, tidak berpengaruh apa-apa terhadap OC Kaligis, sebab ia tidak merayakan lebaran, paling-paling yang terganggu hanya liburan. Rencana liburannya jadi gagal total a.k.a GATOT.
Kenapa bisa GATOT? Karena ia ditangkap KPK karena OCK, melalui anak buahnya bernama Gerry, diduga menjadi perantara suap ke hakim PTUN Medan yang melalui panitera PTUN meminta THR untuk lebaran, dimana sumber uangnya diduga kuat berasal dari gubernur Sumut GATOT Pujo Nugroho.
Lebaran kali ini tampaknya akan mengenaskan bagi Gubernur Gatot Pujo Nugroho. Ia sepertinya merayakan lebaran kali ini tidak dengan kemenangan, walaupun sudah berpuasa selama bulan ramadhan sebulan penuh, karena ia pasti terbayang-bayang pemeriksaan setelah lebaran.
Mungkin rendang dan opor yang dimakannya saat lebaran nanti, tidak lagi berasa rendang dan opor, tapi jadi terasa dandang dan kompor.
Mungkin baju baru yang dikenakan saat lebaran nanti, tidak membuatnya jadi ceria dan sumringah, karena gak lama lagi ia akan terlihat lesu dan lemah mengenakan baju baru dari KPK berwarna ORANGE bertuliskan Tahanan KPK.
Mungkin ucapan minal adin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin dari sanak saudara, karyawan dan handai taulan, saat lebaran nanti akan terdengar datar di telinga, karena saat ia ditetapkan sebagai TERSANGKA oleh KPK setelah lebaran, yang akrab ditelinganya hanyalah kata-kata “Yang sabar yah Pak, ini semua cobaan.”
Akhir kata, bener juga apa yang dikatakan mbah di kampung "Hakim itu bukan wakil TUHAN di bumi, karena TUHAN tidak merayakan lebaran, dan TUHAN tidak minta THR."
Selamat siang Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H